BATANG – Pondok Modern Tazakka kembali menerima wakaf jenis SPBU. Kali ini adalah wakaf 10% keuntungan dari Pertashop Lebo, Batang milik keluarga H. Sutopo. Launching wakaf Pertashop Lebo ini dilaksanakan pada Ahad siang, 29 Dzulhijjah 1442 bertepatan dengan 8 Agustus 2021.
Acara ini dihadiri oleh keluarga H. Sutopo dan Hj. Solgianti selaku wakif dan unsur Pimpinan Pondok, Ketua dan Wakil Ketua Yayasan H. Anta Masyhadi dan H. Teguh Suhardi, Tim Wakaf Tazakka, dan dari unsur Divisi Hukum dan Advokasi Yayasan Tazakka Rendiansyah, S.H., M.Kn, serta undangan terbatas.
Dalam sambutannya mewakili Yayasan, H. Teguh Suhardi mengapresiasi wakif. Menurutnya, gerakan wakaf yang dipelopori oleh Tazakka ini terus menginspirasi banyak lembaga pendidikan Islam, termasuk kalangan pesantren.
“Saya ikut bersyukur karena lembaga wakaf Tazakka dengan konsep dan gerakan wakafnya, terus didatangi oleh berbagai kalangan, mereka studi banding dan menerapkan sebagian konsep yang dikembangkan di sini” ujarnya.
Jadi, gerakan wakaf ini sesungguhnya bukan sekedar bersifat fundraising ke dalam, tapi ini bagian dari gerakan dakwah dan pencerahan kepada umat.
“Saya yakin, jika gerakan wakaf seperti ini terus disyiarkan secara luas, maka insyaAllah akan ada kebangkitan peradaban wakaf pada umat” imbuhnya.
Senada, H. Anta Masyhadi juga menyatakan bahwa wakaf seperti ini sangat menginspirasi. Beliau menegaskan bahwa wakaf kepada pondok, sesungguhnya adalah wakaf untuk memajukan umat. Karena akan dinikmati dan dimanfaatkan oleh para santri yang notabene adalah calon kader ulama dan pemimpin bangsa di masa depan.
“Jadi, wakaf seperti ini jangan dilihat sepuluh persennya, tapi kontinyuitasnya dan manfaatnya yang sangat besar bagi santri, pondok dan umat secara umum, ini wakaf besar” tandasnya.
H. Sutopo selaku wakif dalam sambutannya menyatakan kesyukurannya karena selama ini dirinya sekeluarga terus mendapatkan bimbingan dan pencerahan keagamaan dari Tazakka, termasuk tentang hakekat wakaf dan lain sebagainya.
“Mudah-mudahan, Allah meridhoi dan terus membimbing kita untuk menjalankan syariat-Nya, dan wakaf menjadi bagian dari gaya hidup kita semuanya, sebagaimana yang sering diajarkan oleh Ustadz Anang dan asatidz lain dari Tazakka selama ini” pesannya.
Sebelumnya, H. Sutopo dan keluarga juga berwakaf toko dan rumah makan ayam herbal pada tahun 2018 dengan konsep franchaise dengan Tazko Point, salah satu unit usaha milik pondok.
Sementara itu, Pimpinan Pondok KH. Anang Rikza Masyhadi dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa zakat, infak, sodaqoh dan wakaf atau yang sering disebut dengan istilah ziswaf adalah bagian dari ajaran agama dan merupakan salah satu instrumen ekonomi umat yang sangat ditekankan oleh syariat Islam.
Maka, ajaran ini harus terus dihidupkan dengan cara terus menerus mendakwahkan dan mengedukasi umat tentang ziswaf sembari menampilkan keteladanan-keteladanan dalam pengamalan ziswaf.
Menurutnya, model dan keteladanan wakaf sudah sangat banyak, mulai dari zaman Rasul, sahabat, tabiin, hingga sekarang ini. Tinggal dibaca dan disampaikan berulang kali kepada umat supaya paham.
Menurutnya, zaman sekarang dengan perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat, maka perlu kreatifitas dan inovasi dalam menejemen dan strategi fundraising ziswaf.
“Biasanya, wakaf itu bergantung pada keputusan wakif, maksudnya kalau mau wakaf 10 kali, maka 10 kali itu pula memutuskannya. Nah, dengan model wakaf SPBU atau pertashop seperti ini, maka wakif memutuskan wakaf sekali tapi berlaku seterusnya menjadi repeat wakaf, sehingga bisa ratusan kali itu, saya mengistilahkannya dengan automatic repeat wakaf” imbuhnya.
“Jadi, niat dan keputusan berwakaf itu harus disistemkan, apalagi sekarang teknologi sudah berkembang, sehingga kalau sudah disistemkan maka wakafnya akan terus otomatis berjalan, bukan cuma pahalanya saja yang otomatis mengalir terus” terangnya kemudian.
“Sama seperti orang yang berikrar wakaf, lalu mensistemkannya dengan bantuan teknologi autodebet dari rekeningnya, jadi sekali memutuskan, maka wakafnya akan berjalan otomatis tiap bulan hingga seterusnya, kan sekarang orang bayar kredit saja pakai autodebet karena ndak mau ribet, iya tho!” tukasnya.
Kiai Anang sering menyebut konsep wakaf model ini dengan istilah Wakaf Korporasi, atau dalam istilah lain dengan wakaf partnership. Wakaf Korporasi adalah wakaf yang disistemkan dalam sebuah perusahaan melalui sebuah keputusan pemilik perusahaan atau sebagian pemegang saham perusahaan untuk mewakafkan sebagian modal atau keuntungannya untuk kepentingan kemaslahatan umum.
Menurut Kiai Anang, wakaf model ini lebih menjamin sustainibilitas atau keberlanjutan dan stabilitas wakaf bagi sebuah lembaga wakaf.
Kiai Anang optimis bahwa konsep wakaf pertashop ini akan menjadi model ke depan di banyak tempat. Tazakka telah merintisnya sejak 2016 melalui wakaf keuntungan tiap tanggal 1 hingga 15 tiap bulannya dari satu nozel (selang) jenis pertalite di SPBU 44.512.12, Kadilangu, Batang milik H. Oni Firmansyah.
Baca: WAKAF SATU SELANG PERTALITE, klik: https://www.tazakka.or.id/2016/10/tak-berkategori/h-ony-firmansyah-wakafkan-satu-selang-pertalite-kepada-lazis-tazakka/
“Pada tahun 2016, H. Oni mewakafkan separo keuntungan dari satu selang dari jenis pertalite di SPBU miliknya, dan sejak itu terus menginspirasi banyak orang untuk melakukan wakaf yang serupa” tandas Kiai.
“InsyaAllah pahalanya dobel, pertama pahala wakafnya sendiri, dan kedua pahala menunjukkan jalan orang lain berwakaf yang sama, termasuk saat ini Pak H. Sutopo insyaAllah akan menginspirasi yang lain” pungkasnya.
Beliau lalu mengutip sebuah Hadis Rasul SAW, bahwa barangsiapa yang menunjukkan kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya (HR. Ahmad, Abu Dawud & At-Tirmidzi) @rohul
Sebelumnya:
Gedung Makkah Siap DibangunBerikutnya:
Selamat Hari Pramuka (14 Agustus)