Struktur Organisasi Baru 2020/2021, Gabungan Struktural Dan Kultural

Struktur Organisasi Baru 2020/2021, Gabungan Struktural Dan Kultural

TAZAKKA – Pasca Pembukaan Tahun Pelajaran Baru 2020/2021 pada 18 Juli lalu, seperti biasa Pimpinan Pondok mengeluarkan SK Pengangkatan Guru dalam Struktur Organisasi Pondok untuk masa bakti 2020/2021. Tahun ini ada sedikit perubahan dalam struktur organisasi.

Dalam struktur itu ada Lembaga, di bawahnya adalah Departemen, lalu Bagian dan Sub-Bagian. Melalui pembagian struktur itu menjadi jelas apa dan siapa dalam konteks kewenangan, tugas dan perannya dalam membantu Pimpinan Pondok mengelola pesantren.

“Ada 6 lembaga; 12 departemen; 17 bagian dan 12 sub-bagian, semuanya melibatkan 97 orang guru” tutur H. Hakim As-Shidqi, M.Pd.I, Kepala Departemen SDM.

Keenam Lembaga itu adalah: Dewan Masayikh, KMI, Pengasuhan, Laziswaf, Ekonomi dan Amal Usaha, serta Ikatan Alumni Tazakka (IKAT).

Lembaga KMI membawahi dua departemen. Pertama, Departemen Pendidikan dan Pengajaran yang membawahi Bagian Kantor KMI yang membawahi empat Sub-Bagian, yaitu: Bimbingan Tahsin dan Tahfidz, Bimbingan Klub Sains, Perpustakaan dan Kepanitiaan KMI.

Sedangkan Departemen Penelitian & Pengembangan Akademik / Majelis Guru tidak memiliki bagian di bawahnya karena fungsinya adalah melakukan riset-riset dan kajian-kajian dalam konteks pengembangan mutu akademik. Majelis Guru ini terdiri dari para guru senior. “Departemen ini semacam think tank-nya KMI” lanjut Ustadz Hakim yang juga sebagai Wakil Direktur KMI.

Lembaga Pengasuhan membawahi Departemen Pengasuhan Santri. Departemen ini membawahi 5 bagian dan 6 sub-bagian. Yaitu: Bagian Kantor Pengasuhan Santri yang membawahi 5 sub-bagian: empat sub-bagian diwanul mantiqah yaitu pembimbing tiap asrama dan Sub-Bagian Pembinaan Santri Luar Negeri.

Lembaga Pengasuhan juga memiliki Konsultan Psikologi, yaitu Ustadzah Hj. Anisia Kumala Masyhadi, Lc., M.Psi.

Kemudian ada Departemen Bimbingan Pengembangan Bahasa, Departemen Bimbingan Pelajaran Sore dan Muhadoroh, Tazakka Medical Center dan Mabikori yang membawahi Sub-Bagian Marchingband, Musik dan Soundsistem.

Lembaga Laziswaf membawahi dua departemen, yaitu: Departemen Lazis Tazakka dan Departemen Wakaf Tazakka yang membawahi Sub-Bagian Pemeliharaan dan Pengembangan Aset Wakaf dan Sub-Bagian Pemeliharaan Kendaraan. Kedua Departemen ini memiliki konsultan yang terdiri dari dua orang doktor di bidang wakaf.

Lembaga Ekonomi dan Amal Usaha membawahi Departemen Pengembangan Usaha. Departemen ini membawahi PT. Tazko Indonesia Berkah (TIB), yaitu toko retail dan grosir sembako yang terintegrasi dengan restoran ayam organik. PT. TIB membuka beberapa cabang dan franchaise untuk pengembangan usaha restoran ayam organik.

“Bagian ini membawahi Sub-Bagian Bimbingan Pengembangan Koperasi Pelajar, Laundry dan Koperasi Dapur” imbuh Hakim.

Ada 6 Departemen yang berada langsung di bawah Pimpinan Pondok: tidak di bawah lembaga. Yaitu, SDM, Kesekretariatan, Keuangan, Kehumasan, Kerjasama Kelembagaan dan Luar Negeri dan Departemen Pekerjaan Umum.

Departemen Kesekretariatan membawahi Bagian Kantor Sekretaris Pimpinan dan Bagian Penerimaan Tamu. Sedangkan Departemen Keuangan membawahi Bagian Bendahara Pondok yang membawahi Sub-Bagian Administrasi Santri.

Departemen Kehumasan membawahi Bagian Media Center dan Bagian Pembinaan Kemasyarakatan dan Alumni Haji dan Umrah. Sementara itu, Departemen Pekerjaan Umum membawahi Bagian Sarpras, Bagian Kelistrikan dan Bagian Pengairan.

Untuk Departemen SDM dan Departemen Kerjasama Kelembagaan dan Luar Negeri tidak memiliki bagian di bawahnya.

KH. Oyong Shufyan, Lc., M.A selaku Wakil Pengasuh saat dikonfirmasi oleh tim Media Center Tazakka mengatakan bahwa semua guru yang terlibat dalam struktur itu hakekatnya adalah membantu Bapak Pimpinan Pondok dalam menjalankan kehidupan pesantren dengan segala dinamikanya.

“Kiai sebagai Pimpinan dan Pengasuh mendelegasikan beberapa kewenangan, tugas dan perannya kepada para kader pondok” tandas Kiai Oyong.

Di bawah struktur organisasi guru itu, lanjut kandidat doktor Sastra Arab dari Suez Canal University itu, adalah struktur Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM).

“Jadi, dalam pelaksanaannya ada sinergi dan kolaborasi antara guru dan santri melalui organ OPPM, organisasi asrama santri dan organ-organ lainnya, para guru sambil membimbing dan mengkader para santri” imbuhnya.

Kiai Oyong juga menambahkan bahwa ada forum pasowanan wajib secara berjenjang, misalnya pasowanan para direktur lembaga kepada Pimpinan; pasowanan para kepala departemen kepada pimpinan; pasowanan para kabag dan kasubag kepada kepala departemen, dan seterusnya. Termasuk, pasowanan OPPM dari unsur santri kepada Kasubag, Kabag dan Kepala Departemen dari unsur guru.

Dalam pasowanan itu, akan diberikan pengarahan, penugasan, bimbingan, dan evaluasi. Termasuk, mendiskusikan gagasan dan ide-ide baru yang sekiranya bermanfaat untuk pengembangan pondok.

Pondok Modern Tazakka menggabungkan pendekatan struktural dan kultural dalam menejemen pesantren. Kata Kiai Anang, pesantren itu asalnya adalah bersifat kultural, karena tumbuh dari tradisi yang mengakar.

“Tetapi, kultur itu kita strukturkan, dan struktur kita pun berbasis pada kultur yang ada. Jadi, kultur yang terstruktur; dan struktur yang mengkultur” tegasnya. @taufik+syauqi