Pondok Modern Tazakka menerima bantuan hibah IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah) dari Pusteklim, yaitu Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Cair. Peresmian dan serah terima IPAL dilaksanakan Jumat siang, (21/2) di Pondok Modern Tazakka oleh Co-Director Pusteklim, Dr. Nao Tanaka kepada Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH. Anang Rikza Masyhadi, MA.
Dalam serah terima yang disaksikan oleh Pejabat Pemda Batang Dinas Lingkungan Hidup, Dr. Tanaka mengatakan bahwa IPAL yang dibangun di Tazakka telah menggunakan teknologi modern yang menggabungkan antara sistem pengolahan limbah aerobic dan unaerobic.
“Kami sudah membangun lebih dari 80an IPAL di seluruh Indonesia, dan umumnya di banyak tempat sistemnya hanya aerobic atau unaerobic, sedangkan di Tazakka ini karena infrastruktur dan SDM-nya memadai, maka kami bangun yang lain daripada yang lain, yaitu gabungan sistem aerobic dan unaerobic” ujar Tanaka yang asli Jepang itu.
Direktur Eksekutif Asian People Exchange (APeX) itu menyatakan bahwa mesin IPAL yang di Tazakka berkualitas tinggi dan outputnya lebih baik. Menurutnya, mesin IPAL dikirim dari Jepang ke Indonesia, lalu disalurkan ke Pondok Modern Tazakka atas prakarsa dan saran dari Dinas Lingkungan Hidup Pemda Batang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemda Batang H. Agus Riyadi, SH sekitar 4 bulan lalu menyampaikan kepada Pimpinan Pondok perihal peluang hibah ini, dan disambut baik oleh Yayasan dan Pimpinan Pondok.
Pengerjaan IPAL memakan waktu sekitar 3 bulan yang menghabiskan dana lebih dari Rp. 300an juta. IPAL adalah sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air bekas pakai di semua MCK pondok, sehingga memungkinkan air tersebut untuk digunakan pada aktivitas yang lain.
Hasil limbah MCK santri diolah oleh mesin IPAL sehingga menjadi air bersih lagi sebagaimana lumrah dilakukan di banyak kota-kota besar dunia yang mengalami defisit air.
“Saat ini ada sekitar 70an kamar mandi atau MCK yang limbahnya ditampung dan diolah di IPAL ini, dan rencananya air limbah yang telah disaring melalui instalasi ini akan digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti menyiram tanaman atau mengaliri kolam ikan produktif” ujar Ustadz Haris Adam, Bagian Pembangunan Pondok.
Pimpinan Pondok KH. Anang Rikza Masyhadi, MA menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemda Batang maupun Pusteklim. Menurutnya, persoalan energi dan limbah menjadi salah satu perhatian penting Pimpinan Pondok.
“Setiap tahun santri semakin bertambah, karena sistem asrama 24 jam, maka kebutuhan energi akan terus meningkat, seperti listrik, gas, dan air. Di sisi lain, limbah juga akan meningkat, maka terobosan seperti ini dengan adanya teknologi tepat guna seperti IPAL ini, akan sangat membantu pondok dalam mengatasi persoalan itu” ujarnya.
IPAL ini juga punya nilai ekonomi yang bisa dikembangkan. “Nanti air olahan IPAL ini bisa kita gunakan untuk kolam-kolam ikan produktif, kebun-kebun tanaman produktif, bisa juga untuk buka usaha cucian mobil dan motor dan lain sebagainya yang punya nilai ekonomis lebih” lanjut Kiai Anang.
IPAL berada di bagian Timur Laut Pondok Modern Tazakka. Tempatnya pun telah didekorasi ulang oleh Bagian Kesenian OPPM Tazakka dengan aneka warna dan corak yang menarik. @ray