TAZAKKA – Wakil Rektor Suez Canal University, Mesir, Prof. Dr. Atef Abu El-Nur berkunjung ke Pondok Modern Tazakka, dan menandatangani MoU dengan Pimpinam Pondok KH. Anang Rikza Masyhadi, MA, Ahad siang (4/2).
Kunjungannya itu didampingi oleh Direktur Pusat Studi Indonesia Suez Canal University yang juga Guru Besar Sastra Arab, Prof. Dr. Hasan Abdel Alim Yusuf.
Ikut dalam rombongan kunjungan Wakil Rektor adalah Prof. Dr. Sangidu, M.Hum, Mantan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Dr. Masrukhi, M.Hum dosen FIB UGM dan Subhan Jaelani, Lc., MA staf Atdikbud KBRI Kairo.
Mereka semua disambut hangat oleh Pimpinan dan Pengasuh Pondok: KH. Anang Rikza Masyhadi, KH. Anizar Masyhadi, Kiai M. Bisri dan KH. Oyong Shufyan serta seluruh asatidz dan santri. Bahkan, tamu-tamu kehormatan itu disambut dengan Lagu Kebangsaan Mesir 'Biladi Biladi' yang dinyanyikan oleh seluruh santri.
Setelah ramah tamah di lobi pimpinan, kemudian menuju Masjid untuk memberikan Kuliah Umum di hadapan seluruh santri dan guru-guru.
Saat menyampaikan welcoming speech_nya dalam bahasa Arab dan Inggris, Pimpinan Pondok KH. Anang Rikza Masyhadi mengungkapkan rasa harunya dikunjungi Wakil Rektor dan para guru besar itu. Beliau menandaskan bahwa hubungan Indonesia-Mesir adalah hubungan sejarah panjang yang sangat erat bagaikan dua saudara tua, baik pada level _people to people maupun goverment to government.
Kunjungan kali ini pun sebetulnya semakin menegaskan kuatnya jalinan persahabatan dan kerjasama kedua bangsa. "Maka tadi santri-santri sengaja menyanyikan Lagu Kebangsaan Mesir disamping lagu Indonesia Raya, itu untuk menegaskan bahwa persahabatan kita ini sudah benar-benar menyatu" tutur Kiai Anang.
Hal senada disampaikan pula oleh Prof. Dr. Sangidu, M.Hum. Menurutnya bahwa saat dirinya menjabat sebagai Atdikbud, dirinya mendorong cepat kerjasama-kerjasama pendidikan dan kebudayaan antara perguruan tinggi di Indonesia dengan Mesir.
"Hasilnya, sekarang sudah puluhan kerjasama antara Indonesia dan Mesir, ada UGM, UNJ, UPI, UI, UNS, UIN, UNIDA Gontor, IAIN-IAIN, UMP, UMY, UAD, dan masih banyak yang lainnya, termasuk Tazakka ini yang hari ini insyaAllah akan MoU dengan Canal Suez University" paparnya.
Mantan Atdikbud itu lalu menambahkan bahwa Tazakka meskipun pesantren, tapi cepat menangkap peluang kerjasama untuk pendidikan tingginya. "Ini meskipun pondok tapi larinya kencang seperti perguruan tinggi, baguslah supaya untuk percepatan kaderisasi SDM biar kuat" imbuhnya disambut tepuk tangan meriah seluruh santri.
Guru Besar Sastra Arab FIB UGM itu juga menambahkan bahwa sebetulnya kedua tamu dari Mesir itu adalah dalam rangka kunjungan dan pertemuan bilateral ke beberapa rektor, yaitu UGM, UNES, UNS, dan UMP. "Tapi, Tazakka saya lihat cerdik melihat peluang, hari Ahad kan perguruan tinggi itu libur semua, nah mereka dibawa ke sini termasuk saya juga katut, hahaha" ujarnya.
Wakil Rektor, Prof. Atef dalam ceramahnya mengaku bahwa pada kunjungan pertama kalinya ke Indonesia dirinya terkesan pada Tazakka sejak pandangan pertama menginjakkan kaki.
"Ini kunjungan pertama saya ke Indonesia, dan Tazakka adalah lembaga pertama yang saya lihat di sini, tadi ada santri yang membaca Al-Quran bagus sekali, lalu MCnya dalam bahasa Arab dan Inggris fasih, maka saya semakin percaya bahwa di sini pendidikan dilaksanakan dengan baik dan mutu yang terjaga" ujarnya.
Maka, menurutnya para santri yang hebat ini berhak untuk mendapatkan ruang belajar lebih luas di kampus-kampus terbaik di dunia. "Dan kami di Canal Suez University senang sekali jika ada banyak lulusan sini yang mau melanjutkan kuliah di sana" cetusnya yang disambut 'amiin' dan tepuk tangan meriah para santri.
Ungkapan senada juga disampaikan oleh Prof. Hasan Yusuf pada giliran terakhir berbicara. Ia yang saat ini juga memimpin sebuah Institute of Asia-Afrika Studies di Canal Suez University untuk program S2 dan S3 mengharapkan para guru dan kader terbaik Tazakka dapat mengambil kesempatan studi lanjutan di sana.
"Saya, tentu saja bersama Yang Mulia Wakil Rektor, membuka kesempatan kepada para kader di sini yang ingin studi lanjut magister dan doktoral di institute kami, apalagi saya dengar tadi di sini akan dikembangkan menjadi perguruan tinggi, kami akan bantu dorong percepatan kaderisasi itu" ungkapnya.
Sebagai closing statement, Kiai Anang menyambut baik semua tantangan dan tawaran dari Suez Canal University itu. "Terima kasih telah ikut memikirkan dan bahkan memberi peluang besar pada Tazakka untuk percepatan SDM, insyaAllah akan segera kami bahas serius untuk tindaklanjutnya" tandasnya.
Kiai Anang juga menyampaikan terima kasih kepada Prof. Sangidu yang tidak saja telah memfasilitasi kunjungan ini, tetapi juga ikut mendampinginya. "Luar biasa guru saya Prof. Sangidu ini, beliau berkenan mendampingi tamu-tamu agung dari Mesir itu sampai ke Tazakka, jadi semakin memantapkan, ini bentuk dukungan yang mahal dan luar biasa" cetusnya disambut tepuk tangan panjang para santri.
Acara diakhiri dengan penandatanganan MoU antara Tazakka dan Suez Canal University. Diantara butir dalam MoU adalah bahwa Tazakka diberi kesempatan luas mengirimkan kader-kadernya untuk studi S1 terutama di Fakultas Humaniora dan Fakultas Bahasa-bahasa. Demikian pula untuk jenjang S2 maupun S3. MoU juga menyediakan beasiswa bagi yang telah memenuhi persyaratan yang disepakati bersama.
Universitas yang berada di dekat Terusan Suez, Mesir itu didirikan pada 1964. Kini memiliki 28 fakultas dengan total mahasiswa sekitar 30an ribu. @ghifaria