TAZAKKA – Selama tiga hari Pondok Modern Tazakka menyelenggarakan Penataran dan Workshop KMI, Selasa-Kamis (11-13/7). Workshop tersebut mengangkat tema Penguatan Kapasitas, Kinerja dan Profesionalisme Guru dalam Rangka Menyiapkan Mutu Pendidikan Berdaya Saing Global.
Pimpinam Pondok KH. Anang Rikza Masyhadi, MA mengawali keynote speechnya dengan merefleksi 5 tahun perjalanan pondok baik dari sisi peluang maupun tantangan.
"Selama 5 tahun berjalan banyak kemajuan dan peluang yang telah dicapai pondok, namun tantangannya juga luar biasa, tapi alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan selalu menunjukkan grafik pertumbuhan maupun kemajuan, dan kepercayaan masyarakat juga terus bertambah" ujarnya.
Meskipun demikian beliau menekankan agar kerja keras para guru ditingkatkan lagi, sebab tantangannya ke depan semakin berat dan kompleks. "Saya bersyukur bahwa di sini semuanya menyadari posisinya sebagai pejuang, bukan pegawai sehingga tidak traksaksional dalam bekerja mendidik dan memajukan pondok ini, karena ada ruh keikhlasan yang terus kita pelihara" tambahnya.
Kiai Anang juga berpesan agar selalu bersyukur dengan capaian yang ada. Menururnya, dalam lima tahun ini jumlah santri mencapai 530an, bahkan sudah ada yang alumni perdana, asal daerah santri pun beragam dari 20 lebih provinsi di Indonesia dan bahkan santri dari luar negeri.
"Tantangan kita dalam waktu dekat ini adalah mendirikan perguruan tinggi yang bermutu dan berkaliber internasional, semoga dalam waktu 5 tahun ini bisa terwujud, mohon didoakan terus cita-cita perguruan tinggi ini ya" pintanya kepada seluruh yang hadir.
Selain itu, menurutnya, kepercayaan masyarakat dalam wakaf dan zakat juga terus bertambah, sehingga pondok bisa terus membangun untuk bisa menampung lonjakan jumlah santri yang masuk.
Workshop juga menghadirkan Ustadz Akbar Zaenuddin, MM ahli menejemen SDM yang membawakan materi class management dan metode-metode kreatif pengajaran masa kini.
"Guru harus kreatif menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dan menggunakan metode yang tepat untuk setiap materi pengajaran, jadi materi seberat apapun tetap terasa ringan oleh siswa" papar penulis buku best seller "Man Jadda Wajada" itu.
Sedangkan Ustadz Anisia Kumala Masyhadi, Lc., M.Psi memaparkan tentang pola asuh yang efektif untuk generasi masa kini. Psikolog jebolan Al-Azhar Kairo dan Universitas Indonesia itu menjelaskan tentang problematika guru masa kini karena yang dihadapi adalah murid-murid yang diasumsikan sebagai generasi Z dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Menurut Ustadzah Anisia, guru dan murid adalah dua generasi yang berbeda, guru yang lahir pada generasi masa lalu menghadapi murid generasi masa kini yang karakternya sangat berbeda, padahal guru itu dituntut melahirkan generasi sekarang menjadi generasi masa depan dengan segala tantangannya.
"Maka, guru harus memahami dulu positioning ini, lalu memperluas cakrawala berpikir dan perspektifnya terhadap masa kini dan masa depan, kalau tidak demikian maka gap dua generasi ini tidak akan ketemu dan akibatnya tujuan pendidikan tidak akan tercapai dengan baik" paparnya.
"Alhamdulillah, guru di sini relatif masih muda-muda, jadi gapnya tidak terlalu jauh, maka guru di sini harus bisa berfungsi sebagai pengasuh, bukan sekedar pengajar" imbuhnya.
Sebagai pengasuh, tambah Anisia, hubungan personal guru dan murid harus lebih dekat agar bisa lebih efektif mengarahkan dan membangun mentalitas murid. "Maka, pola asuh dan konsep pendekatan itu harus bisa diterjemahkan dan dirumuskan dalam sistem pengasuhan santri" imbuhnya.
Workshop tiga hari itu juga menggelar berbagai kerja kelompok merumuskan metode pengajaran efektif, pola pengasuhan yang tepat, dan merekonstruksi beberapa kurikulum dan silabus.
"Kelompok-kelompok kerja tersebut bermusyawarah merumuskan berbagai hal dan langsung disupervisi oleh ketiga Pimpinan Pondok: KH. Anang Rikza Masyhadi, KH. Anizar Masyhadi dan Kiai Bisri, juga oleh Wakil Pengasuh KH. Oyong Sufyan" ujar Ustadz Hakim As-Shidqi, M.Pd.I, Wakil Direktur KMI.
Workshop diakhiri dengan assesment test untuk seluruh peserta. "Bapak Pimpinan Pondok meminta kepada Ustadzah Anisia dan tim psikolog dari UI dan UHAMKA untuk melakukan assesment test kepada seluruh guru agar diketahui potensi dan kapasitas guru untuk pemetaan tugas dan tanggungjawab di pondok" tukas Ustadz Hakim.
Acara yang digelar di aula Rabithah Pondok Modern Tazakka itu dihadiri oleh sekitar 87 guru, yaitu terdiri dari 76 guru Pondok Modern Tazakka dan 11 guru alumni perdana Pondok Modern Tazakka yang akan dikirim ke lembaga-lembaga lain sebagai bentuk pengabdian mereka. @faizr & hilmi
Sebelumnya:
Sedekah Bisa Dengan Berbagai CaraBerikutnya:
Guru Besar UGM Kunjungi Tazakka