TAZAKKA – Anggota Wantimpres KH. Hasyim Muzadi kunjungi Pondok Modern Tazakka, Rabu (16/3). Dalam kunjungannya tersebut, beliau menyampaikan ceramah umumnya pada Dialog Keumatan yang dihadiri oleh sekitar 200an orang terdiri dari para pimpinan ormas keagamaan, ulama, tokoh masyarakat dan pejabat daerah.
Mantan Ketua Umum PBNU itu menyeru kepada para ulama dan tokoh masyarakat untuk mewaspadai tantangan yang dihadapi umat Islam saat ini. "Tantangan terberat sekarang ini adalah terorisme, korupsi dan narkoba. Para ulama jangan tenang-tenang saja, ini tantangan zaman yang butuh perhatian ulama dan harus dijawab" ujarnya.
Menurutnya, terorisme lahir karena kekecewaan terhadap kedzaliman Barat kepada dunia Islam. "Orang kecewa sama Amerika, tetapi nyerangnya di Indonesia, maka yang mati bukan orang Amerika melainkan saudara sendiri" lanjutnya. "Maka, saya tidak setuju dengan cara-cara kekerasan dalam penyelesaian masalah. Kalau kita melakukan teror, maka itu hanya akan menguntungkan musuh-musuh Islam, sebab mereka punya alasan untuk menyerang kita atasnama membasmi terorisme" tutur ulama kharismatik itu.
Selain terorisme, Kiai Hasyim juga menyinggung tentang bahaya narkoba. Menurutnya ada 5,8 juta penduduk Indonesia yang saat ini terkena narkoba. "Terorisme itu jahat, akan tetapi narkoba lebih jahat lagi, karena ia membunuh generasi muda, membunuh masa depan bangsa" tegasnya. "Bahaya narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan, maka harus ada gerakan rakyat semesta memerangi narkoba, dan ulama harus turun tangan dalam hal ini" lanjutnya.
Di sisi lain, korupsi yang menjangkiti bangsa ini juga sudah sedemikian akut. "Korupsi itu sekarang sudah merajalela dari bawahan sampai atasan, dari yang recehan sampai yang nilainya tak terhingga" tandasnya.
Akibat korupsi negeri ini menjadi lemah dan kehilangan momentum untuk mencapai kebangkitannya. "Lha kalau sumber dayanya semua dikeruki sama koruptor, lalu negeri ini mau membangun dari mana?" tanyanya kepada hadirin.
Menurut Kiai Hasyim, tantangan-tantangan itu harus menjadi agenda pembahasan dan strategi gerakan oleh umat yang dipimpin oleh para ulamanya. Oleh karenanya Mantan Ketua Umum PBNU itu menyerukan persatuan umat agar potensi besarnya dapat digunakan untuk menyelamatkan negeri dari jurang kehancuran.
Turut hadir dalam acara yang terselenggara di Aula Rabithah itu, Bupati Batang, Yoyok Sudibyo, Dandim Batang Letkol. Fajar Nugraha serta jajaran Forkompinda lainnya.