TAZAKKA – Sebagai lembaga pendidik pesantren, Tazakka menyadari peran dan tanggungjawab-nya kepada umat dan bangsa, yaitu menyiapkan calon-calon pemimpin umat masa depan. dan menjadi Negarawan yang visioner.
Salah satu cara dalam merealisasikannya adalah dengan mendatangkan tokoh-tokoh melalui seminar-seminar tentang kebangsaan. Pada 9 Pebruari 2016 Pondok Modern Tazakka menyelenggarakan Dialog Kebangsaan dengan tema “Menatap Masa Depan Indonesia dari Sudut Pandang Pertahanan dan Keamanan Negara” dengan narasumber Marsda TNI (Purn) Amirullah Amin (Mantan Asrenum Mabes TNI, Mantan Atase Pertahanan KBRI di Moskow, Rusia).
Seminar diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai unsur, diantaranya; para santri dan guru-guru Tazakka serta undangan terdiri dari kalangan Polisi, Tentara, dan tokoh masyarakat di wilayah Kec. Bandar, Batang.
Ketika menginjakkan kakinya di Pondok Modern Tazakka beliau menyatakan sangat impress dan bangga bertemu dengan pemimpin muda yang visioner dan mau membangun bangsa ke depan.
Seminar dibuka oleh Pimpinan Pondok, KH. Anang Rikza Masyhadi, MA. Dalam sambutannya, Pimpinan Pondok menyampaikan bahwa dialog kebangsaan seperti ini perlu terus disosialisasikan, agar wawasan masyarakat Indonesia semakin luas dan tidak melupakan sejarah negara yang terjadi. “Pesantren punya tanggungjawab besar membimbing umat, oleh karenanya wawasan santrinya harus luas” ungkapnya.
Ungkapan senada disampaikan pula oleh Bapak Amirullah Amin, selaku narasumber utama. “Sesuai dengan visinya, Pondok Modern Tazakka dirancang untuk melahirkan kader-kader pemimpin muda yang cakap secara keilmuan, wawasan maupun etos pergerakannya, karena dalam menjaga negara dari gerakan-gerakan orang komunis tidak akan bisa direalisasikan jika hanya dilakukan oleh TNI” terangnya.
Mantan Atase Pertahanan KBRI Moskow, Rusia ini menjelaskan tentang latar belakang Dialog Kebangsaan ini. Menurutnya, acara ini dilatarbelakangi masih lemahnya masyarakat Indonesia era modern ini mengenal gerakan-gerakan komunis dalam merusak masa depan Negara. “Kita kalau mau melawan musuh maka harus mengenali musuh yang akan dihadapi, siapa dia, seberapa besar kekuatanya, apa kelebihan dan kekurangan dalam pergerakkanya, apa kelemahanya, sehingga kita bisa memposisikan diri untuk siap berperang,” jelasnya.
“Jadilah seorang negarawan dan bukan seorang politikus, jika kita bicara tentang politikus pasti banyak bohongnya, masyarakat sesungguhnya pasti lebih banyak mencintai seorang negarawan daripada seorang politik.” imbuhnya.@fauziazzam
Sebelumnya:
Silaturahim Pesantren Muhammadiyah Se-Jateng