Bila mendengar kata “Donor Darah”, tentunya sudah tidak asing dengan PMI (Palang Merah Indonesia). PMI merupakan salah satu organisasi yang melayani kegiatan donor darah di Indonesia yang mulai terbentuk pada tanggal 3 September 1945, yang juga kemudian ditetapkan sebagai Hari PMI. Semakin meningkatnya permintaan darah terkadang menyebabkan PMI mengalami kekurangan stok darah, terutama di bulan ramadhan dan setelah lebaran. Hal ini disebabkan antara lain karena masih banyak masyarakat yang terkontaminasi dengan mitos donor darah (penularan penyakit, donor darah menyebabkan tekanan darah menjadi rendah, dan lain sebagainya), sehingga calon pendonor pun menjadi takut untuk melakukan donor darah. Padahal dengan melakukan donor darah selain dapat bermanfaat bagi orang lain ternyata juga memiliki manfaat bagi tubuh kita. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai seluk beluk donor darah, berikut wawancara redaktur Koran Mini Tazakka Henry Nur Rahmad dan Edi Buana dengan dr. Bekti Mastiaji, Sp.PK, Direktur UDD PMI Batang.
Seberapa penting arti setetes darah menurut Bapak?
Darah sangat penting untuk kehidupan semua manusia. Darah adalah sumber daya yang berharga. Darah itu tidak ada pabriknya, pabriknya adalah tubuh manusia itu sendiri. Maksudnya ketika darah itu keluar dari tubuh manusia maka tidak akan bisa dikembalikan ke dalam tubuh lagi, dan pengganti darah tersebut ya dari tubuh orang lain yang sesuai dengan golongannya. Oleh karenanya, donor darah itu penting, karena puncak perjuangan adalah darah. Dengan mendonorkan darah kita dapat menolong orang lain karena tak ada seorang pun bisa membuat darah.
Apa yang disebut dengan donor darah menurut Bapak?
Dalam dunia medis, donor darah berarti orang yang menyumbangkan darah kepada orang lain dengan tujuan untuk menyelamatkan jiwa orang yang membutuhkan. Ulama fikih menetapkan bahwa perbuatan menyumbangkan darah dibolehkan untuk membantu sesama manusia yang amat membutuhkan. Dalam ajaran Islam, disamping bertujuan untuk kemaslahatan umat manusia, juga bertujuan untuk menghindari segala bentuk kemudaratan atau yang merugikan manusia.
Ada berapa kategori donor darah itu Pak?
Donor darah itu di bagi menjadi dua macam donor darah yaitu: 1. Donor keluarga atau Donor Pengganti adalah darah yang dibutuhkan pasien dicukupi oleh donor dari keluarga atau kerabat pasien. 2. Donor Sukarela adalah orang yang memberikan darah, plasma atau komponen darah lainnya atas kerelaan mereka sendiri dan tidak menerima uang atau bentuk pembayaran lainnya. Motivasi utama mereka adalah membantu penerima darah yang tidak mereka kenal dan tidak untuk menerima sesuatu keuntungan.
Untuk menjadi pendonor syaratnya apa Pak?
Syarat-syarat menjadi calon donor darah itu diantaranya:
1. Umur 17 – 60 tahun
2. Berat badan 50 kg atau lebih
3. Kadar Hemogblin 12,5 g/dl atau lebih
4. Tekanan darah 120/140/80 – 100 mmHg
5. Nadi 50-100/menit teratur
6. Tidak berpenyakit jantung, hati, paru-paru, ginjal, kencing manis, penyakit perdarahan, kejang, kanker, penyakit kulit kronis.
7. Tidak hamil, menyusui, menstruasi (bagi wanita)
8. Bagi donor tetap, penyumbangan 5 (lima) kali setahun.
9. Kulit lengan donor sehat.
10. Tidak menerima transfusi darah/komponen darah 6 bulan terakhir.
11. Tidak menderita penyakit infeksi ; malaria, hepatitis, HIV/AIDS.
12. Bukan pencandu alkohol/narkoba.
13. Tidak mendapat imunisasi dalam 2/4 bulan terakhir.
14. Beritahu Petugas bila makan aspirin dalam 3 hari terakhir.
Ada sebagian masyarakat yang masih takut dengan donor darah, padahal selain untuk menolong orang lain, donor darah juga ada manfaatnya bagi pendonor, bagaimana menurut Bapak?
Simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Itulah yang akan kita rasakan jika kita melakukan donor darah, sebab setiap tetes darah yang kita sumbangkan tidak hanya dapat memberikan kesempatan hidup bagi yang menerima tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonornya. Anggapan yang menyatakan mendonorkan darah bisa membuat kita menjadi lemas adalah salah. Saat kita mendonorkan darah, maka tubuh akan bereaksi langsung dengan membuat penggantinya. Jadi, kita tidak akan mengalami kekurangan darah. Selain membuat tubuh memproduksi darah- darah baru, ada lima manfaat kesehatan lain yang bisa kita rasakan:
1. Menjaga kesehatan jantung. Tingginya kadar zat besi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan risiko penyakit jantung.
2. Meningkatkan produksi sel darah merah. Donor darahjuga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru.
3. Membantu penurunan berat tubuh. Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kirakira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.
4. Mendapatkan kesehatan psikologis. Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar.
5. Mendeteksi penyakit serius. Setiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi yang menerima donor darah, ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk kita, ini adalah “rambu peringatan” yang baik agar kita lebih perhatian terhadap kondisi kesehatan kita sendiri.
Bagaimana pandangan Islam tentang donor darah menurut Bapak?
Menyumbangkan darah kepada orang lain yang amat membutuhkannya, menurut kesepakatan para ahli fikih, termasuk dalam kerangka tujuan syariat Islam, yaitu menghindarkan salah satu bentuk kemudaratan yang akan menimpa diri seseorang. Oleh sebab itulah, ulama fikih menetapkan bahwa perbuatan menyumbangkan darah termasuk dalam tuntutan Allah SWT dalam Surah Al-Maidah (5) ayat 2, “… dan tolong-menolong kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran…”
Apakah PMI Kabupaten Batang pernah kehabisan darah Pak?
PMI Batang pernah kehabisan dan itu membuat kita panik. Stok darah biasanya menipis ketika bulan Ramadhan, jelang hari Raya Idul Fitri. Maka pada bulan puasa PMI juga gencar melakukan donor darah, yaitu pada malam hari.
Bagaimana cara mendapatkan Pendonor?
Banyak cara untuk mendapatkan pendonor diantaranya bekerjasama dengan sekolah-sekolah, instansi pemerintahan, karyawan perusahaan, kelompok masyarakat, perangkat desa, lembaga-lembaga pendidikan, pondok pesantren dan lembaga-lembaga yang lain. Contohnya kerjasama donor darah yang rutin kita lakukan dengan Pondok Modern Tazakka.
Kapan Bapak mulai kenal dengan Tazakka bagaimana ceritanya?
Saya dulu ikut bimbingan haji di KBIH Muzdalifah, nah kebetulan saya dibimbing oleh Ustadz Anang, disitu saya kenal Ustadz Anang, saya heran dengan Ustadz Anang itu, dalam kondisi yang dulu seperti itu mempunyai cita-cita ingin mendirikan pondok, tapi kok ngadeg tenan ya pondoknya, (benar-benar berdiri), saya heran disitu.
Apa harapan Bapak kepada Tazakka kedepan?
Setelah saya menyelesaikan pendidikan di kedokteran, saya menjadi dokter di pesantren-pesantren bergantian, jadi saya tahu model-model pesantren, harapan saya kepada Tazakka, Tazakka harus bisa mendidik santrinya yang bisa menata zaman, bukan hanya menatap zaman, santri Tazakka memang harus menjadi pemimpin umat.
BIODATA:
Nama : dr. Bekti Mastiaji, SP.PK
TTL : Pati, 11 Januari 1960
Lulus Pendidikan Kedokteran 1986
Pekerjaan :
• Direktur UDD PMI Batang
• Direktur RSUD Batang
organisasi:
1. IDI (ketua IDI Batang)
2. Ketua PERSADIA RSUD Kab. Batang
Berikutnya:
Koran Mini Tazakka Edisi 26