TAZAKKA – Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH. Anang Rikza Masyhadi dan KH. Anizar Masyhadi melepas dua orang kader pondok yang akan berangkat studi ke Universitas Al-Azhar Kairo, Kamis pagi (4/3). Pimpinan Pondok didampingi Ketua dan Wakil Ketua Yayasan serta Para Kepala Departemen. Kedua kader adalah: Alip Mustofa dan Mujib Usmana.
Selain kedua kader tadi, menurut Ustadz Hakim As-Shidqi, M.Pd.I selaku Kepala Departemen SDM dalam waktu dekat juga akan berangkat ke Al-Azhar Kairo satu orang kader lagi, yaitu Nafi Baiquni.
“Jadi, saat ini kader pondok yang tengah menempuh studi di Mesir ada 7 orang, maka jika ditambah 3 orang lagi berarti tahun ini (2021) ada 10 orang. Mereka tersebar ke berbagai bidang: Syariah, Syariah dan Hukum, Linguistik Arab, Tafsir, Hadis, termasuk yang satu orang ada di Fakultas Kedokteran Umum Al-Azhar” ujar Hakim.
Selain di Al-Azhar Kairo, kata Hakim, dalam waktu dekat juga ada satu kader pondok yang telah diterima di Az-Zaetuna University, Tunis dan akan segera berangkat. “InsyaAllah segera berangkat setelah Ramadhan ini, kemarin karena pandemi sehingga harus dipending dulu” lanjutnya.
“Ada juga satu orang kader pondok yang saat ini tengah studi S2 di Az-Zaetuna, Tunis, yang sedang menyelesaikan tesis mudah-mudahan tahun depan selesai dan segera kembali” imbuhnya.
Di luar para kader itu, ada pula beberapa alumni Tazakka yang tengah studi di Al-Azhar Kairo atas biaya sendiri maupun beasiswa. Kelak, diharapkan mereka pun akan menjadi kader-kader umat yang cerdas dan berakhlakul karimah serta menjadi pemimpin umat dan bangsa di masa depan.
Selain yang di luar negeri, ada pula para kader pondok yang sedang belajar di dalam negeri. Mereka umumnya sedang dan akan mengambil bidang-bidang sebagai berikut: Sastra Indonesia, Sastra Inggris, MIPA, Teknologi Informatika, Menejemen dan Keuangan, Akuntansi, Farmasi, Komunikasi, Teknik Sipil, Arsitektur, Teknologi Pendidikan, Psikologi, Kesehatan, dan lain-lain.
Selain kader S1, ada pula yang sedang menempuh S2 dan S3. Diantara yang sedang menempuh S2 ada dua orang yang sedang menempuh S2 Psikologi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ada pula yang sedang S2 di Suez Canal University, Mesir.
“Adapun yang sedang S3 diantaranya di UGM ada 2 orang pada Prodi Perekonomian Islam dan Industri Halal, dan di Suez Canal University, Mesir ada 2 orang pada Fakultas Adab, jurusan Linguistik Arab” tukas Hakim.
Pimpinan Pondok KH. Anang Rikza Masyhadi, MA menyatakan bahwa Tazakka menerapkan prinsip Kaderisasi by Desain. Artinya, kaderisasi itu dirancang dan dilaksanakan secara terstruktur sesuai dengan tren kebutuhan pondok di masa depan.
Dalam amanatnya yang disampaikan di hadapan para kader yang akan studi ke Mesir dan Tunisia itu, Beliau juga menyampaikan bahwa para kader itu adalah cerminan masa depan pondok. Membangun kader yang baik, kata Kiai Anang, sama dengan membangun masa depan yang baik. Para kader itu adalah aset masa depan yang sangat bernilai.
Maka, para kader dihimbau untuk tidak lagi memiliki agenda maupun cita-cita pribadi. “Para kader itu agenda dan cita-citanya adalah agenda dan cita-cita pondok, jadi masa depan kalian ya pondok ini, dan masa depan pondok ini ya kalian” tegas Kiai Anang.
“Jangan pernah bermimpi menjadi ini itu, misalnya menjadi bupati, ndak usah bercita-cita seperti itu, karena kita ini akan mendidik para calon bupati, calon gubernur, calon menteri, calon presiden, bahkan mendidik calon kiai, jadi kalian itu nantinya akan memproduksi manusia-manusia unggul yang dibutuhkan untuk umat dan bangsa ini di masa depan, istiqomahlah di situ” pesannya.
“Termasuk dalam memilih jodoh nantinya, harus mendapat restu dan persetujuan dari Pimpinan Pondok, karena kalian para kader itu bukan sekedar memilih calon isteri, tapi lebih dari itu akan memilih teman seperjuangan yang memahami prinsip-prinsip dan nilai-nilai perjuangan, supaya jangan sampai isteri dan keluargamu nanti menjadi virus yang akan merusak perjuanganmu” tandasnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok KH. Anizar Masyhadi menekankan pentingnya para kader untuk terus meningkatkan kapasitas diri, sehingga menjadi kader yang bisa diandalkan. “Nanti, kalian harus bisa menjadi orang yang bisa diandalkan, maka amanahmu, keikhlasanmu, dan kapasitasmu harus terus dipupuk dan ditingkatkan” ujarnya.
Kiai Anizar juga menyampaikan bahwa kaderisasi adalah bagian dari visi masa depan pondok ini. “Harapan kita, sesuai dengan Visi Kaderisasi 2030, yaitu 10 Doktor, 30 Master dan 60 Sarjana dapat terpenuhi, supaya SDM kita kuat karena ke depan pondok ini insyaAllah akan terus berkembang dan maju” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Ketua Yayasan H. Anta Masyhadi juga menyampaikan pesan bahwa para kader harus terus bersyukur. Sebab, saat akan berangkat studi, mereka telah jelas medan perjuangan dan pengabdiannya setelah selesai studi. Berbeda dengan yang bukan kader pondok, mungkin mereka saat studi belum terbayangkan akan berjuang di mana.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Yayasan H. Teguh Suhardi juga menyampaikan hal senada. Menurutnya, yang perlu terus dipelihara oleh para kader ini adalah orientasi dan kemitmennya pada pondok. Melalui kaderisasi seperti ini pondok sedang memikirkan keberlansungannya di masa depan. “Dan itu semua ada di tangan kalian para kader” kata Pak Teguh.
Program kaderisasi ini disupport oleh Lazis Tazakka melalui Program Beasiswa Kader Umat (BKU). Lazis Tazakka melalui Direkturnya Ustadz Edi Buana, M.Pd menyampaikan apresiasi yang tinggi dan terima kasih kepada para donator dan muhsinin yang telah ikut menjadi orang tua asuh bagi para kader melalui zakat, infak dan sedekahnya.
Saat ini, ada 115 orang yang mendapatkan beasiswa pendidikan dari Lazis Tazakka, mulai dari tingkat pesantren, S1, S2 hingga S3.
“Terima kasih, kepada para muzakki dan muhsinin yang menyalurkan zakat, infak dan sedekahnya melalui Lazis Tazakka ini, yang sebagian diantaranya diperuntukkan untuk program beasiswa kader umat, jazakumulLaahu khoiron katsiran” pungkas Edi. @syauqi