Lakukan Riset Selama 4 Hari, Santri Akhir Bedah 24 Ribu Buku Lebih

Lakukan Riset Selama 4 Hari, Santri Akhir Bedah 24 Ribu Buku Lebih

TAZAKKA – Sebanyak 84 santri kelas akhir KMI Pondok Modern Tazakka baru saja menyelesaikan program Fathul Kutub yang digelar selama dua pekan. Fathul Kutub tahun ini dibuka pada Senin (21/10) dan ditutup pada Kamis (7/10) di Aula Gedung Rabithah.

Sebagai bagian akhir program, kurang lebih 24 ribu judul kitab klasik atau kitab turast maupun kontemporer mereka riset dan bedah. Kurang lebih ada 4.000 judul dalam bentuk hardcopy di perpustakaan manual, dan lebih dari 20 ribu judul lainnya dalam bentuk digital library, baik software Maktabah Syamilah, Maktabah Jami’ah maupun e-book lainnya.

Kegiatan Fathul Kutub diawali dengan seminar-seminar, workshop bahtsul masail dan penulisannya, serta pelatihan metodologi selama sepekan penuh. Beberapa materi seminar meliputi ilmu-ilmu Al-Quran dan tafsir, ilmu hadis dan metode takhrij hadis, ushul fiqh dan fiqih, serta ilmu aqidah dan pelatihan dasar metodologi riset.

Dalam seminar tersebut, panitia menghadirkan para narasumber kompeten yaitu K.H. Masyhudi Subari, M.A., Dr. H. Nur Hizbullah, M.Hum., H. Zahrul Fata, Lc., M.A., Ph.D., H. Andri Rosadi, Lc., M.A., M.Hum., Ph.D, H.M. Sulthoni, Lc., M.A., M.S.I., Ph.D., serta Pengasuh Pondok K.H. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D.

Kiai Anang menekankan, “Fathul Kutub adalah kegiatan wajib bagi setiap santri kelas VI KMI Tazakka yang berlangsung selama 2 pekan. Kegiatan ini berfungsi sebagai ‘Bedah Kitab,’ di mana santri akhir diberikan soal-soal mengenai akidah, tafsir, hadis, dan fiqih yang harus dijawab dengan merujuk pada kitab-kitab. Selain menyusun jawaban dalam kerangka sistematis, santri juga diajak untuk mengembangkan keterampilan bahasa Arab mereka, baik dalam membaca, menulis maupun berbicara.”

Ust Farid Subchan, M.Ag., selaku panitia, menyampaikan bahwa kualitas soal yang diberikan termasuk berat untuk santri setingkat kelas VI. Ia menambahkan, “Itulah salah satu ujian mereka. Mereka diuji bahasanya, wawasan, dan kemampuan membaca kitab, termasuk kemampuan menulis dan menyampaikannya dalam diskusi.”

Fathul Kutub ini melibatkan penuh pihak Dar El-Hikmah Library, Tazakka yang dipimpin oleh Ustadz Ibrahim Hanif Lafy Naim. Beliau menjelaskan bahwa untuk mendukung Fathul Kutub, Bagian Perpustakaan menyiapkan sekitar 4.000 koleksi kitab dan beberapa komputer serta laptop yang di dalamnya telah diprogram digital library. 95 persen dari keseluruhan kitab adalah berbahasa Arab, sisanya berbahasa Inggris.

Ust Ibrahim menyampaikan bahwa sebagian besar buku tersebut adalah wakaf dari penerbit dan percetakan Darussalam Press Kairo sebanyak 1.300 judul. Ada juga beberapa buku yang merupakan wakaf dari para santri karena tiap tahun ada alokasi dana wakaf buku, wakaf dari Kedubes Saudi, dan dari para masayikh Damaskus, Libanon, maupun Mesir yang berkunjung ke Tazakka.

Kegiatan Fathul Kutub nantinya akan ditutup dengan Diskusi Umum yang digelar di Masjid Az-Zaky dan disaksikan oleh seluruh santri dan guru. Mereka yang terpilih menjadi pemateri diskusi umum adalah santri akhir terbaik di kelompoknya masing-masing.

Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk generasi mutafaqqih fiddin yang berwawasan luas, media latihan menjadi mujtahid, eksplorasi kemampuan bahasa Arab, serta sarana memahami dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam konteks kehidupan masyarakat.