TAZAKKA – Wakil Ketua Umum DMI yang juga Wakapolri Komjen Pol Syafruddin dan delegasi berkunjung ke Mesir dalam rangka menjalin kerjasama dengan Al-Azhar, 12-14 Mei 2018.
Kunjungan ke Mesir ini dalam rangka merespon kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar beberapa waktu yang lalu 29/4-3/5 di Indonesia.
Pertemuan Wakil Ketua Umum DMI dengan Rektor Univ. Al-Azhar Prof. Dr. Muh Husein Al-Mahrosowi sangat strategis.
Waketum DMI menyampaikan pandangan-pandangannya tentang Indonesia adalah negara besar berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dimana jumlah masjid lebih dari 800 ribu tersebar di seluruh Indonesia.
Menurut Syafruddin, DMI berharap agar semua masjid di Indonesia menampilkan wajah Islam yang wasathy, mengajarkan nilai-nilai akhlaqul karimah, kebaikan dan mendidik generasi masa depan untuk berpikiran bagaimana memakmurkan masjid dan dimakmurkan oleh masjid.
Syafruddin didampingi oleh Duta Besar RI Helmy Fauzi, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Ust. Gazali, Fungsi Politik KBRI Dr. M. Yusuf dan delegasi lainnya, nampak hadir Pimpinan Tazakka Kiai Anizar yang menjadi kepercayaan Grand Syaikh Al-Azhar selama ini.
Dalam pembukaan sambutannya, Rektor Al-Azhar ikut berbela sungkawa atas kejadian aksi terorisme yang terjadi di Indonesia.
Rektor menyampaikan kesiapannya untuk bekerjasama dalam membina SDM Indonesia khususnya mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Univ. Al-Azhar Mesir ataupun yang akan kembali ke tanah air, dengan memberikan pembekalan-pembekalan intensif tentang wasathiyyat Islam dan berbagai hal tantangan masa depan.
Rektor juga menyampaikan bahwa Al-Azhar sangat berpegang teguh kepada ajaran Wasathiyyat Islam.
Rektor Al-Azhar menekankan bahwa orang Islam harus menghormati keyakinan orang lain, tanpa harus mengimani keyakinannya.
Sementara dalam pertemuan Waketum DMI Komjen Syafruddin dengan Grand Syaikh Al-Azhar (GSA), Syaikh menyampaikan kesan sangat positif atas bangsa Indoneaia, menurutnya perkembangan Islam di Indonesia adalah menempuh jalan wasathy (moderat), GSA sangat berterima kasih dalam kunjungan yang lalu (mei 2018) diterima dengan baik oleh pemerintah dan maayarakat Indonesia.
Disisi lain GSA mengingatkan kepada Indonesia akan munculnya paham islam yang keliru, yang dapat berpotensi merusak citra Islam sendiri dan memecah belah umat Islam di indonesia.
GSA mendukung DMI dalam menjaga Islam yang wasathiyyah di Indonesia, dengan pendekatan dua program yang ditawarkan dari dana Al- Azhar, yaitu; training/pelatihan untuk para imam, khotib dan ustadz dengan pola utusan Al-Azhar datang ke Indonesia ataupun sebaliknya, dan pembekalan Human Resource Development bagi mahasiswa asal Indonesia tentang nilai-nilai Islam yang wasathy dan rahmatan lil alamin
GSA Al-Azhar juga menyatakan kesiapannya bekerjasama dengan DMI dalam rangka menjadikan masjid sebagai pusat penyebaran Wasathiyyat Islam/Islam yang moderat, menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan hidup saling menghormati.
Kepada awak media, Pimpinan Pondok Modern Tazakka Kiai Anizar Masyhadi menyampaikan bahwa Kunjungan Waketum DMI/Wakapolri ini adalah respon balik ketika GSA berkunjung ke kediaman Wapres Jusuf Kalla, dimana disepakati bersama bagaimana ke depan saling sinergi dalam membangun Islam yang wasathy dan rahmatan lil alamin.
Setelah sukses merancang dan mengatur kunjungan Grand Syaikh AlAzhar Prof. Dr. Ahmad Thoyyib di Indoneaia pada awal Mei yang lalu, Kiai Anizar dipercara oleh Ketua Umum DMI/Wakil Presiden untuk mendampingi dan menjadi pengatur beberapa agenda kunjungan Waketum DMI Komjen Pol Syafruddin di Cairo.
"Pengaturan waktu pertemuan keduanya diatur dalam waktu yang sangat singkat, bahkan Grand Syaikh belum tiba di Cairo. KBRI Cairo membantu all out mensukseskan kunjungan Wakapolri/Wametum DMI tersebut", tukas Kiai Anizar
"Alhamdulillah, acara sukses dan akan segera difollow up oleh DMI. Terima kasih kepada KBRI Cairo dan pihak-pihak yang telah membantu mensukseskan acara tersebut, tutup Kiai Anizar kepada awak media.
@hawin aulia