TAZAKKA – Menyambut persiapan Wisuda Perdana, TPQ Al-Asyraf mengadakan perfotoan bersama seluruh santri dan santriwati yang berjumlah 130 anak, Kamis pagi (10/5). Perfotoan diikuti oleh Pimpinan dan Pengasuh Pondok serta para guru TPQ Al-Asyraf.
Acara perfotoan bersama ini telah menjadi sunnah TPQ Al-Asyraf yang digelar tiap akhir tahun ajaran. "Untuk akhir tahun ajaran ini insyaAllah akan ada Wisuda Perdana yang akan diikuti oleh 15 anak" ujar Ustadz Nur Istiqomah, S.H.I, Kepala TPQ Al-Asyraf.
Ia menjelaskan bahwa dari 15 anak yang akan diwisuda besok Jumat malam (11/5), terdiri dari tiga orang kelas intensif dan 12 anak kelas reguler.
Kelas intensif, lanjut Istiqomah, adalah kelas khusus yang hafalannya ditarget. Sedangkan kelas reguler adalah kelas biasa sesuai dengan kemampuan anak.
"Alhamdulillah, semua santri yang akan diwisuda besok telah lulus ujian hafalan juz 30, 40 hadis akhlak dan fadhoilil a'mal, 40 mahfudzat atau kata mutiara berbahasa Arab, 40 doa-doa harian, 10 ayat pilihan, 100 kosa kata bahasa Arab, serta lulus ibadah praktek sehari-hari seperti wudlu, tayamum dan shalat" paparnya.
"Khusus yang kelas intensif, selain juz 30 ada tambahan lulus ujian hafalan juz 29 dan juz 1, jadi semuanya 3 juz" imbuhnya.
TPQ Al-Asyraf yang dibuka pada 2015 lalu kini diasuh oleh 14 orang ustadzah. Mereka adalah isteri para guru Pondok Modern Tazakka. "Ya, bapak-bapaknya mengasuh santri di Tazakka, sedang ibu-ibunya mengasuh anak-anak kecil di TPQ" ungkap Bu Nyai Hj. Eva Maria Ulfah, S.Ag, M.Si, Pembina TPQ Al-Asyraf.
Dari keempat belas ustadzah, semuanya sarjana S1 dan S2, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. "Para ustadzah TPQ Al-Asyraf semuanya sarjana, ada yang dari Al-Azhar Kairo, UNIDA Gontor, IAIN Pekalongan, UNSIQ Wonosobo, dan ada yang master Psikologi UGM dan Master Tarbiyah dari UIN Yogyakarta, yang dari UNSIQ Wonosobo tiga orang hafidzah, hafal Quran, alhamdulillah, ini suatu kesyukuran buat kita semua" ujarnya.
Di TPQ Al-Asyraf selain kurikulum Al-Quran berupa tahsin dan tahfidz, juga diajarkan hadis, mahfudzat, bahasa Arab, dan pendidikan akhlak. Efridaningtyas, S.Pd.I, Wakil Kepala TPQ menyatakan bahwa metode pembelajaran yang dipakai disesuaikan dengan perkembangan usia anak.
"Untuk anak-anak di bawah 10 tahun, kami lebih banyak mengembangkan metode pembelajaran yang bersifat funny, biasanya lewat lagu-lagu dan game" ujar Efrida.
Santri dan santriwati TPQ, lanjut Efrida, mulai dari usia 5 tahun hingga 13 tahun. Mereka masuk kelas sore, yaitu dari jam 15.00 dimulai dengan shalat Asar berjamaah di Masjid Az-Zaky bersama para santri Tazakka, lalu masuk kelas hingga pukul 16.45.
Operasional TPQ didukung penuh oleh Lazis Tazakka. Sehingga anak-anak tidak dibebani biaya SPP dan uang gedung. "TPQ ini gratis untuk masyarakat sekitar pondok, dan ini bagian dari pengabdian Tazakka pada masyarakat" tegas Efrida.
Selama hampir tiga tahun ini, kata Efrida, TPQ masih dipinjami kelas pondok, sehingga bergantian dengan kelasnya santri.
"Mohon doanya saat ini lagi bangun gedung sendiri dua lantai dengan 12 lokal kelas, swadana dari para wakif, saat ini sudah masuk pengerjaan lantai dua, dan masih dibutuhkan dana sekitar 300an juta lagi untuk selesai, kita berharap melalui gerakan wakaf ibu-ibu dan masyarakat semoga Juli atau Agustus tahun ini sudah jadi semua dan bisa dipakai" pungkas Efrida. @faiz-mct
Sebelumnya:
Usai Ujian Sujud Syukur, Ini Sunnah Pondok