TAZAKKA- Nonton bareng film G30S/PKI di Lapangan Tazakka Sidayu Bandar, Sabtu Malam 30 September 2017 pecahkan rekor di Batang bahkan Jawa Tengah, nobar dihadiri lebih dari 6500 orang, dengan jajanan dan makan bakso gratis.
Acara yang digagas oleh Pesantren Tazakka dan Kodim 0736 Batang ini dihadiri oleh Habib Lutfi bin Yahya, Dandim Batang Letkol Inf. Fajar Ali Nugraha, Wakapolres, Wakil Ketua DPRD Slamet Untung, Muspika dan juga Tuan Guru Bajang Dr. Zainul Majdi yang kebetulan sedang berada di Batang, SKPD Batang, Kades dan Perangkat Desa se-kecamatan Bandar.
Elemen masyarakat yang hadir tidak saja skala lokal Batang, namun Jawa Tengah; Kiai-kiai Muda Pengasuh Pondok Pesantren se-Jawa Tengah, Pemuda Pancasila Jawa Tengah, FKPPI, Lindu Aji, HNSI, FPI, Pagar Nusa, Kokam, Banser, NU, Muhammadiyah, Pemuda Ka'bah, dan lapisan masyarakat lainnya, bahkan ada yang dari luar kota seperti Kendal, Pemalang, Temanggung, Tegal juga hadir.
Nampak juga santri-santri Tazakka dan santriwan santriwati asuhan Kiai Mabrur dan pesantren lainnya, serta pelajar dan siswa sekolah ikut dalam nobar tersebut.
Dalam sambutannya, Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH. Anang Rikza Masyhadi menyampaikan bahwa acara ini adalah penting, bukan sekedar nobar, tapi bentuk dari penyatuan dan konsolidasi masyarakat.
Yang kita perangi adalah idelogi komunis dan orang atau kelompok yang terus berupaya menghidupkannya kembali.
Adapun orang-orang yang pernah terlibat PKI namun sekarang sudah NKRI dan menjalankan agama dengan benar serta bermasyarakat dengan baik, tidaklah kita musuhi, sudah selesai dan saling memaafkan, imbuh Kiai Anang.
Musuh kita bersama adalah orang-orang dan kelompok yang sangat masif mengkampanyekan tentang komunisme, menuntut dan terus berkoar koar, bahkan membawa permasalahan tersebut ke mahkamah internasional, imbuh Kiai Muda Anang.
Ketua Pemuda Pancasila Jawa Tengah Mas Bambang Eko yang membawa Ketua Ketua DPC Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang beserta pengurus dan anggotanya menyampaikan bahwa Pancasila harus abadi.
Pemuda Pancasila siap mengawal sampai darah titik penghabisan.
Kiai Muda Akomadien Ketua Umum FSKM dalam sambutannya juga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.
FSKM bersama santri santri menurutnya berada terdepan dalam menjaga bangsa Indonesia.
Dandim Batang Letkol Inf. Fajar menekankan pentingkan seluruh anak bangsa memahami sejarah dengan baik dan benar.
Dengan nobar ini, generasi muda mengerti akan bahaya ideologi Komunisme, sehingga tidak mudah disusupi dengan berita-berita yang tidak benar.
Bangsa ini pernah mempunyai sejarah kelam, beberapa kali PKI memberontak, membunuh para santri, ulama dan masyarakat dan bahkan akan mengganti dasar negara, jelas Dandim
Durotun warga Bandar yang ikut hadir bersama keluarganya kepada awak media menyatakan rasa sangat senang dan apresiasi yang tinggi.
Acara nobar ada 2 layar besar dengan sound sekelas konser, makan bakso dan jajanan gratis serta ada door pricenya, luar biasa pokoknya, anak saya saja gak mau pulang sampai ahir, imbuhnya.
Ketua Panitia Edi Buana menyampaikan bahwa pantia mensiapkan 4000an posri bakso dan soto, ditambah wedang ronde, tahu aci, opor tahu, gorengan, martabak, kacang-kacangan dan lain sebagainya, kupon yang kita bagikan sejumlah 4000an kupon habis pada pukul 20.15, mohon maaf apabila ada sebagian hadirin yang belum mendapat jatah bakso, karena ternyata yang hadir diluar perkiraan, namun disana ada jajanan yang tidak menggunakan kupon, dan masyarakat dapat memakannya.
Habib Lutfi dalam sambutan ahir pada acara tersebut menekankan pentingnya menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa serta mencintai negeri.
Habib juga berpesan agar jangan sampai masyarakat mudah diadu domba, ciri ciri komunis adalah mengadu domba dan memutar balikkan fakta.
Habib menambahkan bahwa ideologi pancasila adalah ideologi yang menjadi wadah kebhenikaan Indonesia, maka siapa saja yang mencoba menggantinya dan bahkan merongrongnya, akan berhadapan dengan rakyat Indonesia secara keseluruhan.
Menurut penggagas dan pengarah acara Kiai Anizar, bahwa perintah Nobar awalnya dari Panglima TNI ditujukan kepada prajurit saja, namun ternyata sambutan masyarakat sangat antusias, nobar dimana-mana dan menjadi viral, bahkan nobar film banyak yang diinisiasi oleh masyarakat.
Ini menunjukkan bahwa masyarakat masih sadar akan bahaya ideologi komunisme dan siap bersatu padu dengan TNI Polri dalam menghadapi segala ancaman kepada bangsa Indonesia.
Ini adalah bentuk barometer, bahwa masyarakat masih sangat peduli dengan nasib bangsa Indonesia.
Acara berahir pada pukul 00.30, dengan mendapat suport pengamanan dari Polsek dan Polres Batang, ditutup bersama sama menyanyikan lagu merah putih di dadaku, dan merupakan kesyukuran yang luar biasa, cuaca sangat cerah.
@alam.mahardika
#Media.Center.Tazakka