BATANG – Launching Kantor Haji dan Umrah PT. Anneeva Mulya Wisata (AMW) terasa ada yang istimewa. Pasalnya, siang itu, Ahad (22/1), pembukaan kantor ditandai dengan penandatangan MoU Wakaf antara PT. AMW dengan Lazis Tazakka di hadapan Notaris Hj. Solgianti, SH., M.Kn.
Melalui tagline "US$ 50 Waqf for Every Pax" Pimpinan Pondok KH. Anang Rikza Masyhadi, MA melaunching akad wakaf tersebut. Disaksikan Kasi Garahajum Kemenag Batang, H. Drs. Darwanto, M.Ag., Ketua Yayasan Tazakka H. Anta Masyhadi, Dirut PT. QIM H. Teguh Suhardi, Direktur Lazis Tazakka Hj. Eva Maria Ulfah, S.Ag., M.Si, Komisaris PT. AMW H. Mulyono dan undangan yang hadir, maka resmilah akad wakaf sejumlah 50 Dolar Amerika untuk setiap jamaah umrah.
Dalam sambutannya, Kiai Anang yang juga salah seorang Komisaris menandaskan bahwa AMW punya dua sisi: usaha dan dakwah, bukan sekedar usaha saja. "Bahkan dakwahnya lebih diutamakan jika harus memilih diantara keduanya. Matematika dunia usaha bilang rugi, tapi kita mengandalkan matematika langit yang tidak mengenal istilah rugi" ujarnya.
Hal senada disampaikan pula oleh H. Mulyono saat ditemui di sela-sela acara. Menurutnya, komitmen wakaf tersebut dilakukan oleh perusahaannya sejak awal berdiri pada 2010 hingga sekarang masih tetap istiqomah dan kesempatan ini digunakan untuk mengukuhkannnya dalam bentuk MoU. "Tapi bukan berarti harga paket dinaikkan dulu supaya bisa wakaf, sama sekali bukan seperti itu, harga paket standar namun perusahaan menyisihkannya 50 Dolar untuk wakaf" tandasnya.
Ia menegaskan bahwa bironya bukan sekedar mengantar atau melayani ibadah umrah maupun haji plus, tetapi juga melakukan pembinaan secara berkesinambungan pasca umrah maupun haji. Karena, menurutnya lebih penting adalah outputnya dan yang disebut mabrur adalah apa yang akan dilakukan seorang muslim pasca ibadahnya di Tanah Suci.
Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Kiai Anang dalam sambutannya yang mencontohkan dua organisasi massa Islam besar di Indonesia adalah oleh-oleh pasca haji. "Muhammadiyah didirikan oleh Kiai Ahmad Dahlan sepulang dari Tanah Suci, demikian juga NU didirikan oleh Kiai Hasyim Asyari juga sepulang dari Tanah Suci. Jadi, ulama dahulu pulang dari Tanah Suci oleh-olehnya adalah karya peradaban yang abadi, nah kita ini setelah pulang dari sana membuat apa untuk umat?" tegasnya.
"Alhamdulillah, para alumni umrah dan haji baik dari AMW maupun haji reguler dari KBIH Muzdalifah tercatat wakaf dan zakatnya terus mengalir kepada Lazis Tazakka, dan saya yakin mereka bukan hanya ke Tazakka tapi juga ke lembaga-lembaga keumatan lainnya" sambungnya.
Menurutnya, dalam data 2015 Lazis Tazakka, wakaf dari alumni umrah dan haji baik yang reguler maupun yang plus terbilang cukup besar. "Jumlahnya hampir Rp. 1 Miliar, itulah oleh-oleh dari Tanah Suci yang sesungguhnya" imbuhnya.
Rencananya, kantor baru yang terletak di Jln. Raya Bandar 99 utara Masjid Babussalam Bandar akan menjadi kantor bersama yaitu PT. AMW dan KBIH Muzdalifah.
"Kalau KBIH Muzdalifah ini murni pengabdian, tidak ada secuil pun niat mencari keuntungan, bahkan malah neboki, ini bagian dari pengabdian dan pembinaan masyarakat dari Yayasan Tazakka" lanjut Kiai Anang.
Sementara itu, H. Darwanto menyambut baik kehadiran kantor baru AMW ini. Menurutnya, di Batang biro umrah yang resmi berizin hanya PT. AMW, yaitu dengan kode izin D:/394/2014. Sedangkan yang lain kebanyakan hanya agen atau perwakilan dari biro-biro yang ada di Jakarta, Semarang dan lain-lain
"Kalau AMW ini dalam dokumen resmi berdomisili di Batang, sedangkan kantor Jakarta malah statusnya menjadi kantor cabang" imbuh Mulyono.
Darwanto pun mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam memilih biro perjalanan umrah dan haji plus, terutama dari segi amanah dan keamanannya. "Sekarang ini banyak penipuan dan tawaran menggiurkan berkedok umrah dan haji plus, maka masyarakat agar hati-hati cermati betul bironya" ujarnya.
Bagi Lazis Tazakka launching wakaf ini semakin menambah daftar wakaf produktif yang dikembangkannya. Sebelumnya, Lazis Tazakka juga menerima wakaf satu selang pertalite untuk jangka waktu tak terhingga dari SPBU 44.512.12 Kadilangu Batang milik H. Oni Firmansyah dan gerakan mukena bersih di 20 SPBU jalur pantura Batang-Pekalongan. Disusul kemudian Wakaf 20% keuntungan dari dua outlet RM Sambel Layah di Telogosari dan Sompok, Semarang milik H. Wawan dan H. Wahyu. Dan baru-baru ini adalah penanaman pohon jati, sengon dan laos di atas tanah-tanah wakaf milik Yayasan. @alam-mediacenter
Sebelumnya:
Profesor Bedah dari Al-Azhar Kunjungi TazakkaBerikutnya:
Wakaf, Lesson From Madinah