Menyambut momentum Tahun Baru Islam 1444 Hijriah, Pondok Modern Tazakka adakan berbagai kegiatan. Diawali dengan Tausiyah dan Doa Bersama yang disampaikan oleh Bapak Pimpinan Pondok Modern Tazakka, KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D. pada Jum’at (29/7) di Masjid Az-Zaky.
Beliau menjelaskan bahwa berbagai usulan bermunculan. “Ada yang usul agar penanggalan Tahun Baru Islam dimulai dari hari lahirnya Nabi SAW; ada juga usulan dimulainya dari peristiwa turunnya wahyu pertama sebagai penanda kenabian; dan lain sebagainya. Hingga pada akhirnya, Sayyidina Umar bin Khattab RA. memprakarsai penetapan penanggalan Tahun Baru Islam dari peristiwa Hijrah” jelas Kiai Anang.
“Mengapa peristiwa hijrah? Karena hijrah adalah pergerakan dan simbol dinamisme. Hijrah itu suatu aktifitas. Kelahiran bukanlah aktifitas, tetapi sesuatu yg diterima. Argumen Umar RA di hadapan para sahabat adalah bahwa saat kelahiran, Muhammad belum menjadi nabi. Pendapat ini pun disetujui oleh para sahabat yang berkumpul sampai kita mengenal istilah Tahun Baru Hijriah,” lanjutnya.
Kiai Anang tak lupa menyampaikan pesan tersirat di balik peristiwa hijrah ini. Bahwa hijrah adalah spirit atau semangat dan pergerakan untuk melakukan perubahan. “Dahulu, dakwah Nabi di Makkah sulit kemudian berhijrah ke Madinah hingga berkembang. Inilah semangat hijrah. Semangatnya Everyday we make change we make it the best we can. Terus bergerak menjadi yang terbaik,” pungkas Kiai Anang.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Ayahanda KH Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D. serta dilanjutkan dengan shalat Maghrib berjamaah.
Malam harinya, seluruh santri diagendakan nonton bareng film Omar Mukhtar; Lion of The Desert. Sebuah film yang menceritakan perjuangan seorang guru ngaji memimpin perlawanan umat dalam melawan penjajah. Dimana di dalam kisah tersebut ada banyak nilai-nilai yang sarat akan makna dari hijrah sebagai spirit dan pergerakan.
“Bukan hanya nilai-nilai perjuangan yang ingin kita dapatkan dari nobar malam ini, tetapi juga pelajaran bahas Arab yang bisa diserap oleh santri, karena memang film itu berbahasa Arab” jelas Ustadz Khafifuddin selaku penanggung jawab acara.
Setelah jeda sehari, acara semarak Muharram dilanjutkan pada hari Ahad (31/7) dengan digelarnya Expo Muharram yang diprakarsai oleh OPPM dan Koordinator sebagai dua organisasi terbesar santri.
Expo pagi itu dibuka langsung oleh Bapak Wakil Pengasuh Pondok Modern Tazakka, K.H. Oyong Sufyan, Lc. M.A. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Expo adalah momentum bagi seluruh santri untuk mengenal seluruh ekstrakurikuler dan klub-klub yang ada di pondok. “Ini adalah kesempatan bagi kalian untuk mengembangkan dan menyalurkan hobi menjadi lebih bermanfaat. Hingga akhirnya, kalian, santri-santri Pondok Modern Tazakka mampu bersaing dan mempersembahkan yang terbaik di manapun kalian berada,” ungkap Kiai Oyong.
Dalam pameran tersebut, disajikan semua aset yang dimiliki oleh seluruh bagian-bagian OPPM juga Koordinator. Selain itu, dibuka juga pendaftaran semua klub dan kursus pengembangan minat dan bakat.
Acara juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan dari beberapa klub seperti Perbetaz, Persataz, Marching Band, Flash dan juga demonstrasi kaligrafi, letter, kartun, melukis, aeromodelling, dan sains experiment.
Seluruh santri dan pengurus OPPM maupun Koordinator begitu antusias. Berbagai perlombaan pun digelar untuk membuat acara semakin meriah. Contohnya, Bagian Dapur yang mengadakan lomba makan mie pedas, dan lain-lain. Tak mau kalah, Asatidz juga menggelar music corner. Mereka menampilkan dan menyanyikan berbagai macam lagu untuk ikut memeriahkan acara.
Expo inilah bentuk syiar dari dinamika pergerakan yang ada Pondok Modern Tazakka. Berbagai lapangan untuk hobi, minat, dan bakat difasilitasi guna menumbuhkan bibit kader pemimpin umat yang berkualitas. Inilah spirit Hijrah untuk terus melakukan pergerakan dan menciptakan perubahan diri menuju arah yang lebih baik.