TAZAKKA – Bulan Syawwal yang identik dengan bulan saling memaafkan dan silaturahim, dimanfaatkan Pondok Modern Tazakka untuk meyelenggarakan acara Silaturahim dan Halal bi Halal Keluarga Besar Pondok Modern Tazakka. Silaturahim ini bertujuan untuk menguatkan serta meneguhkan kembali niat para pendiri, pimpinan, asatidz, anshor dan seluruh komponen di pondok ini dalam berjuang di pondok.
Halal bi Halal keluarga besar Pondok Modern Tazakka (30/7) berlangsung di gedung Rabithah lantai dua. Acara ini dihadiri oleh keluarga besar Pondok Modern Tazakka antara lain: seluruh asatidz dan keluarganya, karyawan amal usaha pondok, pengurus yayasan, anshar pondok, dan juga para pekerja bangunan pondok.
Pimpinan PM Tazakka, KH. Anang Rikza Masyhadi, MA. menyatakan dalam pembukaan Halal bi Halal ini, bahwa silaturahim adalah ajang yang mempererat tali persaudaraan umat Islam, dan kegiatan silaturahim seperti ini seharusnya tidak hanya musiman idul fitri saja. Silaturahim sangat dibutuhkan oleh umat islam di Indonesia bahkan dunia, karena kondisi umat Islam saat ini sangat minim solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat, dan mudah terpecah belah.
Pada kesempatan tersebut Kiai Anang juga menyampaikan progress perkembangan pondok, karena pada dasarnya pondok modern tazakka adalah pondok milik umat Islam, dan maju mundurnya pondok adalah tanggung jawab umat Islam bersama.
Bahkan di sela-sela acara, Pimpinan PM Tazakka juga mengingatkan kembali kepada seluruh keluarga besar pondok tentang visi dan misi pondok, hal ini agar kemajuan pondok tidak melenceng dan tetap pada jalur yang menjadi tujuan bersama.
Tidak hanya pimpinan pondok, Ketua Panitia Pembangunan PM Tazakka, H. Teguh Suhardi juga menyampaikan dalam ceramahnya tentang pentingnya memper erat kesatuan yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Menurutnya masyarakat Indonesia saat ini dapat dengan mudah direnggut nilai kebersamaan dan kesatuan lewat modernitas zaman karena minimnya sikap persatuan dalam kegiatan yang positif.
Mungkin memang sebuah ironi ketika mengingat fakta penduduk negara maritim kita ini mayoritas adalah muslim, namun masih sering dijumpai kericuhan sesama umat Islam. Di akhir pidatonya, Pak Teguh berpesan bahwa orang baik di bumi ini harus kuat! Kuat dan bersinergi!
Acara diakhiri dengan ramah tamah seluruh yang hadir saat itu.
Sebelumnya:
Melatih Kepedulian Sosial SantriBerikutnya:
Kunjungan Anggota Badan Wakaf Gontor