Sedekah untuk Kemudahan, Kikir Pangkal Kesulitan

Sedekah untuk Kemudahan, Kikir Pangkal Kesulitan KH. Anang Rikza Masyhadi

Perhatikan petikan ayat-ayat dalam surat Al-Lail (surat ke-92 pada

   juz 30), pada ayat 5 hingg 10.

Maka barangsiapa memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (di surga), maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebaikan / kebahagiaan).

Adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah), serta mendustakan pahala yang terbaik, maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan).

Jelas banget, tidak perlu penjelasan lebih. Kesimpulannya: jika kita ingin Allah mudahkan jalan kepada kebaikan dan kebahagiaan, maka perbanyaklah bersedekah / berwakaf / berderma untuk membantu sesama.

Sebaliknya, jika kita kikir dan enggan bersedekah / berwakaf / berderma, maka Allah akan mudahkan jalannya menuju kesulitan. Sahabat Ibnu Abbas RA menafsirkan “kesulitan” di sini sebagai keburukan. Artinya, Allah akan mudahkan jalan baginya menuju keburukan.
.
Apa jadinya jika Allah mudahkan jalannya kepada keburukan? Orang itu akan selalu berada dalam kubangan keburukan dan kesulitan, sulit keluar, sulit menghindar, berputar-putar saja terus di situ. Melangkah sedikit ketemunya hal buruk; saat mencoba berfikir hasilnya buruk; dan didekatkanlah kepada orang-orang yang berwatak buruk. Na’udzubilLaah min dzalik.

Teruslah berderma, bersedekah, berwakaf, dan berbagi kepada sesama. Semoga Allah memudahkan kita kepada jalan kebaikan dan kebahagiaan.

www.tazakka.or.id   @wakaftazakka @lazistazakka @pondoktazakka