dr. Bonis Edy Artoko; Hidup Sehat Dan Manfaat

dr. Bonis Edy Artoko; Hidup Sehat Dan Manfaat

dr. Bonis Edy Artoko salah satu dokter di rumah sakit H.A. Djunaid, Buaran, Pekalongan. selain menjadikan profesinya sebgai ladang pekerjaan juga sebagai ladang perjuangan dan ibadah. Sosok yang berprinsip ingin menjadikan dirinya memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada masyarakat ini, memaparkan beberapa tips hidup sehat dan bermanfaat berikut hasil wawancara salah satu redaktur  KMT Ust Edi Buana kepada Beliau: 

apakah pak dokter memilih profesi sebagai dokter.

Sebenarnya cita-cita itu tumbuh dari lingkungan kemudian juga dari apa yang kita lihat dan amati sejak kecil hingga kita beranjak dewasa, jadi lingkungan itu berpengaruh untuk mengubah pola pikir dan tujuan hidup sekaligus memotivasi diri. Dulu saat kecil saya merasa senang ketika melihat profil seorang dokter kemudian saya berfikir pada saat selesai dari SLTA bahwa profesi ini sungguh mulia, kita ambil contoh ketika seorang pasien yang membutuhkan layanan kesehatan ataupun penanganan medis secara cepat yang tidak mengenal waktu entah itu pagi, malam ataupun tengah malam, kemudian kita dapat menolongnya bagi saya ini profesi subhanaAllahluar biasa. Selain itu dokter juga merupakan salah satu profesi yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri disamping pekerjaan kita yang sesungguhnya adalah beribadah kepada-Nya.

Menurut pak dokter seberapa penting arti kesehatan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari

Pentingnya arti kesehatan itu kembali kepada kesadaran kita masing-masing artinya bahwa seberapa besarkah manfaat kesehatan dalam kegiatan kita sehari-hari, begitu juga menumbuhkan kesadaran bahwa kesehatan adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap orang, untuk itu dibutuhkan seorang tokoh ataupun seorang pemimpin yang bisa mengarahkan dan membim­bing sekaligus memberikan contoh tentang bagaimana hidup sehat. Kita ambil contoh dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga misalnya dari pola makan, banyak masyarakat yang mengabaikan hal kecil ini karena sekarang ini sudah banyak makanan siap saji dan praktis atau makanan instan yang mudah ditemukan, sehingga kegiatan yang padat dan kesibukan yan terus-menerus menjadi alasan tidak ada waktu yang cukup menyajikan makanan bagi keluarga. Padahal makanan yang sejenis ini kurang sehat dan kurang memenuhi gizi yang dianjurkan, begitu juga tentang kebersihan lingkungan ini bisa dimulai dari kehidupan keluarga terlebih dahulu dengan orang tua sebagai contoh dan pelopor pertama bagi keluarganya tentang menjaga kesehatan. Itu termasuk cara mensosialisasikan kesehatan kepada masyarakat yang dimulai dari kelurga sendiri terlebih dahulu. 

Kesehatan itu mahal, Bagaimana­kah caranya untuk menjelaskan kepada masyarakat luas tentang pen­tingnya menjaga kesehatan.

Memang tidak mudah untuk mem­biasakan diri hidup sehat dengan­ selalu menjaga kebersihan­ lingkungan, salah satu caranya adalah­ kita mulai dari lingkup yang paling­ terkecil misalnya keluarga, sekolah atau lembaga pendidikan yang lain begitu juga rumah sakit, termasuk ketika kita menyarankan kepada masyarakat misalnya cuci tangan sebelum makan maka diri kita sendiri terlebih dahulu yang memulai sebagai contoh yang lain. Dan saling menasehati dalam hal kesehatan ini sudah menjadi kewajiban­ bagi kita semua tanpa terkecuali.

Bagaimana pendapat pak dokter tentang pernyataan bahwa “masuk rumah sakit itu pasti mahal biaya­nya”

Kalau sekarang ini tidak ada yang mahal, yang mahal itu justru hidup sehat, apalagi saat ini pemerintah sudah sangat luar biasa dengan program JKN melalui BPJS, jadi kalau sekarang ada masyarakat kurang mampu masalah biaya­ dan sebagainya maka sekarang­  sudah ditangani oleh BPJS yang dulu JAMKESMAS. Bahkan masya­rakt yang mampupun bisa menda­patkanya layanan BPJS dari peme­rintah ini. Jadi sudah tidak ada lagi alasan masyarakat mengatakan berobat itu mahal. Jadi dengan ada­nya program pemerintah BPJS ini masyarakat yang kurang mampu dapat tertangani dengan baik dan ini tentunya sangat membantu sekali bagi mereka. Dan saat ini yang harus kita lakukan adalah mensosialisasikan tentang BPJS itu sendiri kepada masyarakat terlebih ke daerah yang lumayan jauh dan aksesnya masih terbatas, ini menjadi tugas kita bersama untuk memebrikan pengertian tentang BPJS tanpa terkecuali pejabat, perangkat desa ataupun masyarakat biasa.

Apakah tips pak dokter untuk hidup sehat.

Kembaliah ke makanan yang sehat, olahraga dan istirahatlah yang cukup.

Apa harapan pak dokter terhadap rumah sakit kedepannya.

Kenapa kebanyakan masyarakat kita lebih memilih ke rumah sakit yang non muslim? Dari sinilah saya ingin merubah mindset masyarakat bahwa rumah sakit kita jauh lebih baik dari segala segi pelayanan, kebersiahan, obat-obatan dan lain sebagainya, maka saya berfikir rumah­ sakit muslim ini harus menjadi pioneer dan bersinergi membuat networking untuk saling mengisi ke­le­bihan dan kekurangannya serta mengubah rumah sakit yang dahulu saling kopetitif menjadi rumah sakit yang satu dengan yang lainya menjadi mitra.

Apasih harapan pak dokter dengan adanya klinik TMC (Tazakka Medical Center) di Pondok Modern Tazakka.

Harapan saya dengan perkem­bangan pondok yang semakin besar dan jumlah santripun se­makin banyak maka klinik ini juga harus tumbuh menjadi besar sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan pondok itu sendiri, jadi ke depan klinik ini tidak hanya untuk santri saja melainkan juga untuk masyarakat sekitar, dengan demikian akan mempermudah per­kembangan klinik menjadi rumah sakit nantinya insyaAllah. Dan ketika bercita-cita menjadi rumah sakit yang besar maka kaderisasi yang ingin menjadi dokter mulai didata dan dipersiapkan sejak dini pula, karena kaderisasi atau kebutuhan SDM di bidang-bidang tertentu itu penting dan sudah menjadi keharusan atau bahkan men­jadi suatu yang wajib. Karena untuk membagun SDM itu lebih sulit dibandingkan membangun fisik jadi, jangan sampai nanti kita memiliki tempat tetapi tidak ada SDMnya yang sanggup.

Seperti apakah harapan pak dokter jika melihat Pondok Modern Tazakka sebagai lembaga pendidikan.

Tazakka sebagai lembaga pen­didikan itu harus di atas dan untuk semua golongan, jadi tidak condong kepada organisasi apapun, kelompok manapun dan lain se­ba­gainya. Jadi memang benar-benar lembaga pendidikan yang men­didik para santrinya, gurunya bahkan masyarakat sekitar. Sama halnya ketika kita menjadi apapun itu profesinya misalkan seorang dokter, tidak perlu melihat dari golongan apa, kelompok apa, kaya atau miskin yang terpenting adalah ketika ada pasien yang berobat kita dapat membantunya, ya kita bantu dengan maksimal. Jadi harapan saya Tazakka menjadi pioneer, lembaga pendidikan yang berkarakter dan berkredibilitas tinggi, dan menjadi pondok modern yang benar-benar modern yang dikelola secara pro­fesional sehingga menjadi per­contohan bagi lembaga-lembaga lainnya khususnya yang ada di Batang dan Pekalongan ini.

“…saling menasehati dalam hal kesehatan ini sudah menjadi kewajiban bagi kita semua tanpa terkecuali…”