Pengurus OPPM Baru Dibekali “TOT”

Pengurus OPPM Baru Dibekali “TOT”

TAZAKKA – Guna membekali Pengurus Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) yang baru, Bagian Pengasuhan mengadakan Training of Trainers (TOT) selama 3 hari, Senin – Rabu (11-13/2).

Telah menjadi tradisi bahwa TOT ini digelar tiap tahun setelah pelantikan Pengurus OPPM Baru. Kali ini mengambil tema: The Synergy to Build Effective Leadership.

Bertindak sebagai narasumber dan master trainer adalah Bapak Wakil Pengasuh KH. Oyong Shufyan, Lc., MA, Ustadz H. Akbar Zaenuddin, MM ahli menejemen SDM dan penulis best seller "Man Jadda Wajada",, Uatadz Farid Wajdi, MA serta didampingi oleh para asatidz Bagian Pengasuhan Santri.

Tahun lalu, usai pelatihan diakhiri dengan assesment psikologi personal dan kepemimpinan oleh Konsultan Psikologi Tazakka Ustadzah Hj. Anisia Kumala Masyhadi, Lc., M.Psi dan Ustadz H. Ahmad Zaky, MBA. Untuk tahun ini assesment akan dilakukan menyusul di akhir februari karena beliau berdua waktunya bisanya akhir februari.

"Supaya setiap anak mengetahui dirinya, who am I, dan supaya kami di Pengasuhan Santri juga punya gambaran pemetaan potensi personal dan psikologis mereka sehingga treatmentnya pun nanti bisa disesuaikan" ujar Ustadz Amin K. Abidin, S.Fil.I, Kepala Staf Bagian Pengasuhan Santri.

Selama tiga hari, lanjut Amin, sejumlah 88 orang Pengurus Baru OPPM, Pengurus Koordinator Pramuka dan Pengurus Asrama yang semuanya adalah kelas V KMI Tazakka, mendapatkan materi indoor dan outdoor.

"Yang indoor berupa materi-materi tentang kepemimpinan efektif, menejemen dasar sumber daya manusia, dan teori-teori dasar komunikasi, sedangkan yang outdoor lebih kepada membangun teamwork yang solid dan efektif dalam bentuk games dan kaji gagas" paparnya.

Kiai Oyong saat memberikan materinya menyampaikan pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam tubuh OPPM, karena OPPM bekerja secara kolektif bukan berdiri sendiri-sendiri.

"OPPM dan Koordinator Pramuka itu di dalamnya terdapat banyak bagian yang berkaitan satu sama lain, maka komunikasi, kolaborasi dan sinergi antar bagian menjadi penting, semuanya harus bekerja bersama dan bergerak bersama agar maju bersama" terang alumnus Al-Azhar Kairo dan Magister Pascasarjana UGM ini.

Kandidat doktor Sastra Arab dari Suez Canal Univeristy ini menekankan bahwa OPPM, Koordinator Pramuka maupun Pengurus Asrama adalah media pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. "Ini latihan tapi beneran; beneran tapi latihan" tukasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ustadz Akbar menyampaikan materi tentang menejemen organisasi modern dan metode membangun tim yang solid. Dan pada saat outdoor diperkaya dengan berbagai games teamwork building dan kaji gagas.

"Hari ini kita ajarkan game-game untuk mengasah kerjasama, kekompakan, komunikasi, latihan menyelesaikan masalah bersama kemudian bersinergi dan berkolaborasi satu sama lainnya" terang Ustadz Akbar.

Lebih lanjut, penulis Man Jadda Wajaza itu mengatakan bahwa bekal ilmu manajemen organisasi sebagai soft skill sangatlah penting agar action mereka berasaskan ilmu. "Nanti akan terjadi kombinasi antara ilmu menejerial, pengalaman di lapangan dan penghayatan, itu hasilnya akan luar biasa, apalagi untuk media pendidikan kepemimpinan dan berorganisasi level anak-anak ini" tandasnya kepada tim redaksi Media Center Tazakka.

Sedangkan Ustadz Farid Wajdi, MA memberikan pelatihan tentang Graphology, yaitu teknik membaca karakter tulisan seseorang. Graphology ini dipandang penting karena dalam banyak urusan, para pengurus OPPM terbiasa memberikan memo atau catatan kerja dengan tulisan tangan. Materi ini disambut antusias seluruh santri.

Pada sesi terakhir di hari ketiga, Bapak Pimpinan Pondok KH. Anang Rikza Masyhadi, MA memberikan closing session yang disambut antusias oleh seluruh peserta. Beliau menyampaikan dua hal mendasar yaitu rumus 3 K dan AC.

"Kunci sukses dalam berorganisasi apalagi bagi seorang pemimpin adalah menjalankan 3 K: yaitu Komunikasi, Koordinasi dan Kolaborasi, jika ingin maju organisasinya maka kembangkanlah budaya 3 K ini dalam organisasi dan menjadi sikap setiap orang" jelasnya.

"Kemudian, setiap orang wajib ber-AC yaitu Attention and Care, perhatian dan kepedulian, perhatian saja tidak cukup tapi lebih dari itu harus pula peduli" pungkasnya.

Ibaratnya, lanjut Kiai Anang, jika semua orang menyalakan AC maka iklim organisasi dan selanjutnya iklim di pondok ini akan terasa sejuk dan segar.

Usai TOT selama tiga hari, akan dilanjutkan dengan Rapat Kerja OPPM, Koordinator Pramuka dan Pengurus Asrama. Raker selama dua hari dipimpin langsung oleh Ketua dan Wakil Ketua OPPM baru, Ananda Izantri Sepja Tara dan Ananda Azmi Rabbani dibawah bimbingan langsung para asatidz Staf Pengasuhan Santri. @ghif&glen

www.tazakka.or.id