Seleksi Gelombang Pertama, Tazakka Jaring 60 Santri

Seleksi Gelombang Pertama, Tazakka Jaring 60 Santri

TAZAKKA – Panitia Penerimaan Santri Baru (PPSB) Pondok Modern Tazakka baru saja menyelesaikan seleksi bagi calon santri gelombang pertama pada Ahad (10/2). Pada seleksi tersebut terjaring 60 santri dari 80an pendaftar.

Para calon santri diuji dalam berbagai aspek seperti bacaan Al-Quran, ibadah sehari-hari dan doa-doa, imla' atau dikte Arab, wawancara dan Tes Potensi Akademik (TPA). Setiap santri juga diwajibkan mengikuti tes kesehatan yang diadakan oleh Tazakka Medical Center (TMC).

Tes kesehatan ini untuk mendeteksi anemia, hebatitis B, golongan darah, tes buta warna, THT, dan cek kesehatan secara umum. Adapun yang terindikasi resiko tinggi seperti asma, jantung dan epilepsi dan sejeninsya, maka dirujuk untuk segera melengkapi dengan dokumen tes dari laboratorium. Tes kesehatan dipandu langsung oleh Ustadz Dzulqolil, S.Th.I selaku Penanggungjawqb TMC dan dibantu oleh para dokter TMC dr. Hj. Ida Susilaksmi, M.Kes, dr. Hj. Maftuhah Nurbeti, MPH dan dibantu oleh dr. H. Bekti Mastiaji, Sp.PK, dr. H. Budi Setiajit, Sp.THT, dr. H. Zamroni serta tim medis.

Ustadz Kamal Fakhri, S.H.I sebagai Ketua Panitia PPSB mengatakan bahwa selain santri, para calon walisantri pun ikut diwawancarai seputar keseharian putranya baik mengenai hobi, bakat, kebiasaan prilaku maupun kondisi kesehatannya.

"Iya, supaya kita punya informasi detail tentang calon santri sehingga dapat menyesuaikan dengan sistem dan pola pendidikan maupun pengajaran di Tazakka nantinya" ujarnya. 

cara diawali dengan pengarahan umum kepada calon santri beserta para walinya di aula Rabithah. Hadir pula dalam acara tersebut seluruh jajaran pimpinan dan seluruh dewan guru penguji.

Dalam pesan dan nasehatnya, Bapak Pimpinan, KH. Anang Rikza Masyhadi, MA menyampaikan tentang pentingnya niat dan tujuan belajar ke pesantren. "Apa niat kalian mondok ke Tazakka? Jangan sampai salah niat, harus lurus mencari ilmu lillah, maka, niatnya ditata dari sekarang" tegas beliau.

Beliau juga menjelaskan makna kata 'modern' yang disematkan kepada pondok ini. "Meskipun modern, tetaplah pondok ini pondok pesantren. Lalu apanya yang modern?" tanya Kiai Anang kepada semua calon santri dan walinya.

Modern, menurut kandidat doktor linguistik arab dari Suez Canal Univeristy Mesir bukanlah terletak pada bangunannya, bukan pula pasa sistem dan kurikulumnya, apalagi pada pakaian yang dikenakannya.

"Yang dimaksud 'modern' di sini adalah modern jiwanya, yaitu jiwa yang terbuka dan dinamis, yaitu jiwa yang ingin maju, visioner ke depan dan tidak statis, maka yang susah diajak maju dan tertutup, jumud, bukan di sini tempatnya" tandas beliau.

Adapun KH. M Bisri, M.Si. selaku Direktur KMI menjelaskan proses ujian seleksi masuk KMI. "Hasil yang akan ditetapkan adalah murni dari hasil ujian seleksi nanti, tidak ada istilah katrolan nilai dan tidak ada nepotisme, semuanya sama, apapun hasilnya insya Allah membawa maslahat bagi semuanya" paparnya.

Selepas pengarahan, para calon santri memasuki ruang ujian lisan dan sebagiannya ikut pemeriksaan kesehatan. Di saat yang sama,  para orang tua calon santri wajib mengikuti pengarahan dari Pimpinan Pondok terkait kepondokmodernan.

Siang harinya selepas shalat Dzuhur dan makan siang, giliran para wali calon santri yang memasuki ruang ujian untuk diwawancarai. Adapun para calon santri mengikuti ujian Tes Potensi Akademik di Aula Rabithah.

Setelah semua rentetan acara ujian selesai, Panitia PPSB melangsungkan sidang tertutup untuk membahas kelulusan yang dihadiri langsung oleh Pimpinan Pondok. Maka pada jam 17.00 WIB tepat diadakan pengumuman dengan cara dipanggil satu per satu nama calon santri dan mendapatkan surat keputusan.

"Silahkan setiap nama yang dipanggil maju ke depan dan menerima amplop surat keputusan, lalu keluar ruangan, tidak usah euforia atau histeris, biasa saja, dan tidak perlu ditunjuk-tunjukkan ke semua orang cukup dirinya dan keluarganya saja yang tahu, dan tidak perlu diupload di media sosial juga" pesan Kiai Bisri sesaat sebelum pengumuman.

Bagi yang belum lulus pada gelombang pertama ini, kata Ustadz Kamal, otomatis mengulang di gelombang kedua bagi yang masih berminat mencobanya kembali.

Wakil Direktur KMI, Ustadz Hakim As-Shidqi, M.Pd.I menginfokan bahwa insya Allah gelombang kedua akan dilaksanakan pada 24 Maret dan gelombang ketiga terakhir pada 28 April. "Kuota penerimaan santri baru tahun ini dibatasi maksimal 170 orang saja sesuai dengan kapasitas daya tampung" ujarnya.

Ustadz Kamal menyebutkan bahwa dari data yang dihimpun tim di lapangan, dari 60 calon santri yang diterima berasal dari daerah yang beragam: Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Cirebon, Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, Garut, Semarang, Demak, Kudus, Banjarnegara, Riau, dan beberapa daerah lainnya. Bahkan ada yang dari luar negeri yaitu Taiwan dan Malaysia. "Iya, ada satu dari luar negeri lulusan SD dan SMP sampai kelas I di Taiwan" tandasnya.

"InsyaAllah pada gelombang kedua atau ketiga nanti ada dua calon santri dari Afghanistan, dan mudah-mudahan yang Palestina juga bisa datang tahun ini karena sudah ada MoU dengan Walikota Hebron" pungkas Kamal.@glen

www.tazakka.or.id