Refleksi Akhir Tahun Kapolda Jateng Kunjungi Tazakka

Refleksi Akhir Tahun Kapolda Jateng Kunjungi Tazakka

TAZAKKA – Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Drs. Condro Kirono, MM., M.Hum mengunjungi Pondok Modern Tazakka, Kamis (28/12). Kunjungan silaturahim tersebut oleh Pondok dikemas dalam bentuk sarasehan dengan tajuk: Refleksi Akhir Tahun, Menatap Peluang dan Tantangan Indonesia Masa Depan melalui Sinergi Pesantren & Polri.

Dalam kesempatan itu, Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH. Anizar Masyhadi menegaskan komitmennya untuk membangun SDM yang berkualitas dan ready to lead & to be lead, generasi yang siap memimpin dan siap dipimpin.

Selain itu, Kiai Anizar juga menegaskan bahwa Tazakka adalah tenda besar bagi seluruh umat muslim, semua ormas-ormas dan instansi guyup dan rukun ketika masuk ke dalam frame Tazakka.

"Yang hadir di sini selain santri dan sebagian walisantri, juga masyarakat dari berbagai latarbelakang ormas, parpol, profesi, sangat beragam sekali, di sini tempatnya menyatukan dan merekatkan, Tazakka berdiri di atas dan untuk semua golongan" tandasnya.

Santri-santri di Tazakka, lanjutnya, mempunyai latar belakang yang beragam, mereka datang dari berbagai daerah, suku, ormas, dan madzhab. Akan tetapi ketika mereka sudah masuk ke Tazakka, maka mereka menanggalkan semuanya dan berada dalam satu frame Pondok Modern Tazakka sebagai wujudnya adalah merekatkan umat" ujarnya yang disambut dengan riuh tepuk tangan para hadirin.

Kapolda Irjen Pol. Condro Kirono menyambut baik semangat Pondok Modern Tazakka dalam merekatkan umat. Agama dan negara, menurutnya, bukanlah hal yang terpisah, akan tetapi bersatu dan berjalan bersamaan.

"Harus bisa saling sinergi satu sama lain, dan sudah tugas para pemuka agama untuk selalu menjaga kerukunan di negaranya, dan tugas negaralah untuk melindungi eksistensi agama” ujar alumnus Akpol 1984 itu dalam tausiyah kebangsaan yang disampaikannya.

Dalam paparannya mantan Kakorlantas itu menuturkan bahwa keberagaman di Indonesia perlu dirawat dan dijaga bersama, karena inilah potensi positif bangsa Indonesia. "Hindari konflik antar agama atau intra agama,  karena itu akan menghancurkan bangsa ini" tegasnya.

Kapolda juga menghimbau agar kondusifitas keamanan masyarakat terus terjaga. Refleksi akhir tahun 2017 ini, menurutnya Indonesia aman, setiap orang dapat bersekolah, beribadah dan bekerja dengan aman, dan tidak ada gangguan ini merupakan kesyukuran bersama.

Menyinggung sistem pendidikan di Pondok Modern Tazakka, Kapolda mengatakan bahwa sistemnya sudah betul. "Saya mendengar dan melihat sendiri di sini semua dikerjakan oleh santri, dan berkawan sekamar dirotasi berdampingan dari berbagai suku, persis seperti di Akpol, dan inilah sistem pendidikan kader" imbuhnya.

Selain itu, Kapolda juga sempat mengomentari Visi 2025 Pondok Modern Tazakka tentang kaderisasi SDM. “Saya membaca Visi Pondok 2025 bahwa akan mengkader sekian doktor dan master, menurut saya tidak, saya ingin sampai di 2045 bukan hanya ratusan doktor dan master yang dicetak oleh Tazakka, akan tetapi jenderal-jenderal baik kepolisian ataupun TNI juga berasal dari Tazakka” imbuhnya disambut gemuruh tepuk tangan para santri dan 600an tamu undangan yang memadati Masjid Az-Zaky.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Batang H. Wihaji mengapresiasi Tazakka yang menurutnya selalu melakukan langkah-langkah konstruktif membangun kebersamaan dan merekatkan masyarakat. Ia menekankan perlunya guyup, rukun dan bekerja sama agar dapat membangun daerah.

Di hadapan sekitar 1200an hadirin itu, Bupati juga menyampaikan bahwa di Bandar ini, yaitu di Desa Tumbrep akan dibangun universitas yang merupakan kerjasama Pemda Batang dengan Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. 

"Insya Allah tahun depan akan dibangun universitas di sini, di Bandar ini, sehingga ini semakin mengukuhkan Bandar sebagai destinasi pendidikan nasional, bahkan internasional" ujarnya disambut ucapan "amien" dan tepuk tangan hadirin.

Oleh karenanya, Bupati mengimbau masyarakat agar tidak saling benturan jika ingin berhasil membangun daerah.

Di Tazakka, Kapolda disambut meriah dengan marching band dan pagar betis santri berjas yang membawa bendera merah putih. Hadir dalam penyambutan Kapolda, Habib Luthfi bin Yahya, Bupati Batang H. Wihaji, Forkompimda, Kapolres dan Dandim beserta jajarannya, para ulama dan tokoh masyarakat serta perwakilan-perwakilan dari berbagai ormas kepemudaan dan ormas lainnya.

Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dan doa yang dipimpin oleh Ketua MUI Batang yang baru, KH. Maulana Zainul Iroki. @Faizrizki-Sekpim