Kunjungan Jenderal Nurfaizi Pompa Semangat Santri

Kunjungan Jenderal Nurfaizi Pompa Semangat Santri

TAZAKKA – Komjen. Pol. (Purn) Dr. Nurfaizi Suwandi yang merupakan salah seorang anggota Dewan Pembina Yayasan Tazakka berkesempatan mengunjungi Pondok Modern Tazakka, Senin (5/9). Kunjungan Mantan Kapolda Jawa Tengah dan Mantan Kabareskrim Polri dan tersebut didampingi oleh Prof. Dr. Sangidu Assofa, M.Hum, Guru Besar Sastra Arab UGM. Kunjungan keduanya diharapakan dapat memompa semangat para santri dalam belajar di pesantren.

Keduanya disambut hangat oleh Pimpinan Pondok, H. Anizar Masyhadi, Ustadz. M. Bisri dan Wakil Ketua Yayasan H. Teguh Suhardi serta jajaran Pengurus Yayasan dan Tokoh-tokoh Masyarakat setempat.

"Ini adalah kunjungan seorang Bapak yang menengok anak-anaknya, kunjungan guru kepada santri-santrinya, karena Jenderal Nurfaizi ini adalah seorang yang ikut melahirkan dan memikirkan perkembangan pondok ini, beliau inilah sosok 'Jenderal yang Santri'" ujar Ustads Anizar dalam sambutannya di hadapan hadirin yang memadati Masjid Az-Zaky, Tazakka.

"Maka, anak-anakku, Kiai Anang selalu berpesan dan berwasiat kepada kalian semua: Jadilah Santri yang Jenderal, Jenderal yang Santri" imbuhnya.

"Adapun Profesor Sangidu ini adalah guru dari Kiai Anang, Kiai Oyong dan juga guru saya. Sedangkan kalian para santri adalah murid-murid kami. Jadi, ini benar-benar kunjungan guru kepada murid, kunjungan ayah kepada anak dan cucunya, insyaAllah pasti diberkahi oleh Allah" lanjut ustadz muda yang pernah belajar di Kairo dan Damaskus ini.

Pada kesempatan tersebut, baik Jenderal Nurfaizi maupun Profesor Sangidu diberikan kesempatan untuk memberikan tausiyah dan memberikan motivasi dalam bentuk kuliah umum di depan seluruh santri dan guru seusai shalat Dzuhur berjamaah di Masjid Az-Zaky.

Mantan Kapolda Metro Jaya, Komjen. (Purn) Nurfaizi pada kesempatan pertama memberikan kuliah umum menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya kepada para santri Tazakka. "Saya merasa bangga bisa datang ke Tazakka yang saya lihat maju ini" ucapnya di awal kalimat yang disambut tepuk tangan meriah para santri.

"Alhamdulillah saya pernah diberikan kesempatan menjadi polisi yang sudah bertugas di semua posisi strategis, dan terakhir diberi amanah menjadi Duta Besar di Mesir. Saya yakin semua santri di sini, kelak akan bisa menggantikan posisi saya sebagai Jenderal dan menjadi Duta Besar. Kuncinya adalah kesungguhan dalam menuntut ilmu" paparnya.

Nurfaizi yang pernah menjabat Gubernur PTIK menekankan kepada para santri agar terus belajar keras untuk meraih ilmu dan pengalaman. Ia juga menekankan pentingnya akhlakul karimah bagi seorang calon pemimpin bangsa ke depan.

"Kalian sebagai calon pemimpin bangsa ini di masa depan, bekalilah dengan ilmu, keterampilan, pengalaman dan yang tidak kalah pentingnya adalah akhlakul karimah, karena dengan itu kalian akan menjadi manusia unggul dan diperhitungkan di masa depan, maka kalian harus kuat dan jangan mudah menyerah karena sulitnya belajar di pesantren seperti ini" jelas Jenderal Bintang Tiga yang pernah menjabat sebagai Kepala BNN ini.

Jenderal Nurfaizi kemudian mengisahkan awal mula perkenalannya dengan Tazakka dan keterlibatannya pada proses pendirian pondok ini sejak masih berupa gagasan awal. "Pondok ini adalah pondok wakaf, semua orang berlomba-lomba memberikan yang terbaik untuk Pondok ini, dan saya ikut membantu Pondok ini. Pondok ini bukan milik golongan tertentu atau bahkan pribadi. Ini adalah untuk kepentingan masyarakat, umat dan negara, maka dari itu saya terpanggil ikut membantunya" lanjutnya penuh semangat.

Adapun Prof. Sangidu yang berkesempatan menyampaikan kuliah umum kedua merasa bersyukur bisa mengunjungi calon-calon pemimpin umat masa depan. "Saya melihat wajah-wajah cerah kesuksesan para santri semua. Semoga kalian menjadi orang sukses semua dan menjadi pemimpin perekat umat masa depan" doanya yang diamini seluruh santri dan hadirin.

"AlhamdulilLaah saya dengar bahwa Tazakka mulai tahun ini telah mendapat jatah 3 beasiswa dari Al-Azhar Kairo, tentu saja ini kerja luar biasa, dan saya bersama Jenderal Nurfaizi ini yang ketika itu masih menjabat sebagai Duta Besar di Kairo kebetulan ikut mengawal proses beasiswa itu, alhamdulilLaah" tambahnya.

Profesor Sangidu mendorong Tazakka agar bisa melakukan pendekatan dan lobi untuk mendapatkan akses beasiswa dari UGM dan perguruan tinggi terkemuka lainnya di Indonesia.

"Kalau sekarang sudah dapat jatah beasiswa ke Mesir setiap tahunnya ada 3 santri, coba ke depan mencari jatah ke UGM yang sudah menjadi Smart University, atau ke perguruan tinggi negeri terkemuka lainnya, insyaAllah saya akan terus membantu dan mengawalnya" tambahnya dan disambut tepuk tangan semua hadirin.

"Maka, jangan kenal lelah dalam belajar dan teruslah dijaga ketaatan dalam ibadah. Semoga kalian semua diberikan kemudahan dalam menuntut ilmu dan menjadi orang sukses" tandas pakar Sastra Arab yang juga Mantan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo.

Hadir dalam acara tersebut Kapolres Batang, AKBP. Joko Setiono, perwakilan dari Kodim 0736 Batang, Satlantas Batang, Kepala BPN Batang, H. Abdul Aziz, S.H. MH, Camat Bandar dan jajaran Muspika Bandar serta beberapa walisantri dan tokoh-tokoh masyarakat. @alam-mahardika