JUSUF KALLA KUNJUNGI TAZAKKA

JUSUF KALLA KUNJUNGI TAZAKKA

Wakil Presiden RI periode 2004- 2009, H. M. Jusuf Kalla (JK) berkunjung ke Pondok Modern Tazakka, Ahad (22/9). Kunjungan Jusuf Kalla tersebut dalam rangka Peletakan Batu Pertama Gedung Sekolah 3 Lantai. JK datang menggunakan helikopter milik TNI AD, dan disambut antusias oleh sekitar 8000an masyarakat yang menyemut memenuhi kampus Pondok Modern Tazakka. “Sekitar 3000an orang menunggu di lapanganPondok ingin melihat Pak JK mendarat pakai heli, selebihnya menunggu di jalan-jalan dan di dalam kampus Pondok” ujar Ketua Panitia Edi Buana. “Yang hadir sekitar 8000an orang, prediksinya kan sekitar 4000an saja, ini dua kali lipat, ini menunjukkan bahwa Pak JK sangat dekat dan masih dicintai rakyat,” tutur Ustadz Anizar Masyhadi.

Meskipun sudah tidak menjabat sebagaiWapres, namun aktifitas dan kiprah Pak JK tidaklah surut. Saat ini, JK aktif sebagai Ketua PMI Pusat, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, dan masih sering dimintai menangan konflik-konflik horisontal di masyarakat, bahkandi tingkat internasional serta dimintai pendapatnya untuk kebijakan-kebijakan kenegaraan. Acara dimulai dengan meninjau donor darah massal di serambi Masjid Az-Zaky, Pondok Modern Tazakka, kemudian dilanjutkan shalat Dhuhur berjamaah yang dipimpin langsung oleh KH. Anang Rikza. “Alhamdulillah, donor darah pada acara Pak JK di Tazakka dapat 110 kantong” ujar dr. Bekti Mastiaji,Sp. PK selaku Direktur Unit Donor DarahPMI Batang.

Usai shalat Dhuhur dilanjutkan dengan Ceramah Umum oleh JK. Menurutnya, ada bangsa yang kaya sumber daya alam, tapi miskin, ada yang miskin sumber daya alam, tapi kaya. Ada bangsa besar tapi mundur, tetapi ada bangsa kecil tapi maju. “Maka, saya simpulkan bahwa yang membuat suatu bangsa menjadi maju adalah karena memiliki semangat dan ilmu pengetahuan,” terang JK. “Pondok Modern Tazakka ini, kiranyamengajarkan semangat dan ilmu pengetahuan, dan inilah sumber kemajuan itu, untuk itu, melalui PM Tazakka kemajuan itu dapat diraih dan masih dalam naungan nilai-nilai kemanusiaan dan agama” ungkap Beliau. JK juga menandaskan bahwa sebagai institusi keagamaan, pesantrenkini sudah jauh berbeda dengan anggapan masyarakat umum pada masa lalu. “Pesantren sekarang sudah berubah, sudah maju,” tuturnya. JK juga berpesan, bahwa penelitian sangat penting.

Sebagai intitusi pendidikan, JK meminta agar Pesantren Tazakka juga mengembangkan tradisi keilmuan dan penelitian yang serius sehingga hasil-hasilnya dapat dirasakan manfaatnya bagi bangsa dan negara. “Maka saya berharap santri-santri ini kelak menjadi harapan Indonesia, inilah Pondok Harapan Indonesia” lanjutnya. Hal senada disampaikan oleh Pimpinan Pondok Modern Tazakka, KH. Anang Rikza Masyhadi, bahwa sistem pendidikan dan kurikulum pesantren sekarang ini tidak seperti dulu. “Bahkan, di Pondok Tazakka ini memakai sistem modern, berbagai bahasa diajarkan, terutama bahasa Arab dan Inggris, dan nanti beberapa bahasa lain seperti Mandarin dan Turki juga akan kita kenalkan kepada santri, ini pertanda bahwa dunia sudah berubah dan perubahan harus dicipta, dengan itulah kemajuan akan kita raih,” paparnya.

Disela-sela ceramahnya, JK menyempatkan berdialog dengan beberapa santri. Ketika ditanyakan, cita-cita kelak mau jadi apa, para santri pun beragam menjawabnya. Ada yang ingin jadi arsitek, pebisnis, ustadz, guru, pesepak bola dan lain sebagainya. Secara kebetulan, santri-santri yang ditanyai JK berasal dari luar daerah; Makasar, Balikpapan, Padang, Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. “Wuah, luar biasa ini, Pondok baru tapi santrinya sudah nasional”. Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH. Anang Rikza Masyhadi mengatakan, pesantren yang berdiri diatas tanah 2,5 hektare itu memiliki visi menyiapkan kader pemimpin umat. Berangkat dari visi ini, penekanan pendidikan bukan sekadar pada dasar keagamaan, tetapi juga mentalitas, karakter, dan kepemimpinan.

Guna menunjang visi ini, ungkap sosok yang pernah “nyantri” di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini, para santri wajib menetap di pesantren dengan disiplin tinggi. Muatan pendidikanpun lebih ditekankan ketimbang pengajaran tekstual. Banyak kegiatan di luar sekolah berorientasi kepemimpinan. Selain Peletakan Batu Pertama Gedung Sekolah, JK juga didaulat untuk menandatangani prasasti peresmian Tazakka Toko, dan CV. Lantabur yang merupakan amal-amal usaha PM Tazakka.