TAZAKKA HADIRKAN DIPLOMAT SENIOR SIAPKAN SANTRI TAMPIL DI FORUM GLOBAL

TAZAKKA HADIRKAN DIPLOMAT SENIOR SIAPKAN SANTRI TAMPIL DI FORUM GLOBAL

Tazakka — Pondok Modern Tazakka kembali menghadirkan tokoh berkelas dunia dalam program Visiting Expert Teacher, yaitu Dr. Rahmat Aming Lasim, M.B.A., seorang diplomat senior yang kini menjabat sebagai Counselor dan Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kairo, Mesir. Acara digelar di Aula Rabithah pada hari Selasa (1/7) dan diikuti oleh seluruh Santri Akhir KMI The Next Ibn Rushd.

VET kali ini mengambil tema “Menjadi Santri yang Diplomat, dan Diplomat yang Santri”. Pada VET yang digelar dalam forum diskusi tersebut, Dr. Rahmat Aming membagikan pengalaman panjangnya dalam dunia diplomasi internasional dan memberikan inspirasi kepada para santri untuk memiliki visi global dengan karakter santri yang kuat.

Menurut KH. Anang Rikza Masyhadi, “Santri harus diproyeksikan bukan hanya menjadi guru, ustadz, atau akademisi, tetapi juga harus disiapkan menjadi duta bangsa di berbagai medan, termasuk diplomasi dan kebijakan luar negeri. Maka forum seperti ini sangat penting dalam memupuk visi global yang berbasis nilai-nilai pesantren.”

Acara diawali sambutan pembuka dari pimpinan pondok, dilanjutkan pemaparan narasumber yang dikemas sangat komunikatif, diselingi kisah-kisah pengalaman diplomatik, serta respon yang sangat cerdas dari para santri.

Dalam sambutannya, KH. Anizar Masyhadi menyampaikan, “Visiting Expert Teacher adalah bagian dari sistem pendidikan Tazakka yang berorientasi pada kaderisasi kepemimpinan umat. Kita ingin para santri memiliki wawasan strategis, tidak hanya lokal dan nasional, tapi juga global.”

Sebagai narasumber, Dr. Rahmat Aming Lasim yang merupakan alumni Lemhannas dan diplomat juga banyak memberikan contoh diplomat-diplomat hebat yang sebagian dari mereka juga para santri. Sehingga ratusan santri kelas VI nampak antusias dalam menyimak kalimat demi kalimat yang beliau sampaikan.

Kegiatan ini merupakan forum edukatif dan inspiratif yang rutin digelar oleh Tazakka guna membuka cakrawala dan wawasan santri terhadap peran Indonesia di dunia internasional. Dr. Rahmat memaparkan pentingnya diplomasi berbasis nilai, dan bagaimana karakter pesantren dapat menjadi bekal utama dalam menjalani karier sebagai diplomat yang kelak mampu mewakili Indonesia dalam forum-forum strategis internsiaonal seperti PBB, OKI, dan ASEAN.

Yang menarik, sesi ini juga diwarnai dengan tanya jawab kritis dari para santri, menandakan antusias dan optimisme mereka dalam berdialektika ilmiah. “Ternyata pertanyaan para santri ini sangat kritis dan bagus, tak kalah dengan mahasiswa-mahasiswa di perguruan tinggi hebat” sanjungnya saat menerima pertanyaan santri.

Dr. Rahmat Aming juga menyampaikan bahwa pada prinsipnya tidak ada batasan fakultas atau jurusan khusus untuk menjadi diplomat. “Kementerian Luar Negeri menerima lulusan dari berbagai disiplin ilmu, baik itu hubungan internasional, hukum, ekonomi, bahkan teknik dan keislaman. Yang terpenting adalah wawasan global, kemampuan bahasa asing, dan integritas moral.” jelasnya.

Menjawab dari pertanyaan santri, beliau kemudian berbagi pengalaman dengan menjelaskan detail langkah konkret meniti karier menjadi seorang diplomat.

“Langkah awalnya adalah mengikuti seleksi CPNS di Kementerian Luar Negeri. Setelah lulus, kalian akan masuk Sekolah Dinas Luar Negeri (SEKDILU). Di sana, kalian akan dididik menjadi diplomat profesional. Adapun penempatannya nanti ditentukan berdasarkan kebutuhan negara, kompetensi, dan kemampuan bahasa asing. Tidak jarang, diplomat muda langsung ditempatkan di negara strategis. Maka sejak dini, persiapkan diri kalian dengan ilmu, bahasa, dan karakter.” ujar Dr Rahmat.

Ia pun menutup sesinya dengan pesan inspiratif: “Santri tak mesti kehilangan jati diri meski duduk di meja diplomasi. Justru dari sana, nilai-nilai Islam dan Indonesia bisa dikumandangkan secara strategis dan bermartabat. Maka, santri adalah masa depan Indonesia, generasi emas bangsa di mata dunia.”

Beliau menekankan bahwa santri adalah kombinasi duta agama dan duta bangsa, meraka adalah ulama yang intelek yang dapat menyuarakan keadilan dan kedamaian dengan pendekatan yang santun, argumentatif, dan berkelas.

Hampir dua jam penuh Dr. Rahmat berdialog dengan para santri dan banyak memberikan inspirasi dan pencerahan serta membuka wawasan mereka. Visiting Expert Teacher merupakan salah satu program unggulan Tazakka dalam membekali santri dengan wawasan strategis global, memperluas orientasi berpikir, dan menginspirasi karier masa depan. Materi ini memperkuat posisi santri sebagai duta nilai yang dapat tampil di level dunia dengan tetap menjaga adab dan jati diri.