Melalui Fathul Kutub, Santri Akhir KMI Telaah 24 Ribu Judul Buku

Melalui Fathul Kutub, Santri Akhir KMI Telaah 24 Ribu Judul Buku

Program Fathul Kutub di Pondok Modern Tazakka kembali mencatatkan capaian luar biasa. Sebanyak 120 santri akhir KMI angkatan The Next Ibn Rushd berhasil menelaah lebih dari 24.000 judul buku keislaman selama masa pelaksanaan program yang dimulai pada awal Mei 2025.

Literatur yang dikaji mencakup berbagai disiplin ilmu, mulai dari tafsir, hadits, fikih, ushul fikih, akidah, hingga pemikiran Islam kontemporer. Para santri membaca baik secara mandiri maupun berkelompok, kemudian menyusun ringkasan dan laporan ilmiah sebagai bentuk pertanggungjawaban akademik.

Program ini dirancang dengan pendekatan terstruktur yang menekankan penguatan literasi, kemampuan analisis, serta kemandirian berpikir. Kemampuan membaca dilengkapi dengan keterampilan menulis dan berbicara, sehingga santri tidak hanya memahami isi kitab, tetapi juga mampu menarasikan wawasan dan pengetahuan yang didapat secara jelas dan sistematis.

Sebagai tugas akhir dari program Fathul Kutub, para santri diwajibkan mengikuti rangkaian kegiatan ilmiah seperti diskusi, penulisan paper tematik, penyampaian kultum ilmiah, serta memproduksi podcast. Berbagai tugas tersebut dirancang untuk mengintegrasikan hasil bacaan dengan ekspresi ilmiah yang aplikatif dan komunikatif.

Aktivitas santri tidak hanya berfokus pada membaca, tetapi juga melibatkan presentasi hasil kajian, diskusi tematik, serta produksi konten ilmiah yang akan dibukukan dalam kompilasi Fatwa Ala Santri. Semua ini menunjukkan bahwa Fathul Kutub bukan sekadar program baca kitab, tetapi sebagai bentuk pelatihan akademik yang menyeluruh.

Penelaahan terhadap ribuan judul ini menjadi bentuk nyata dari komitmen santri terhadap tradisi keilmuan Islam sekaligus kesiapan mereka menghadapi tantangan intelektual di masa depan.

Melalui kegiatan Fathul Kutub, Pondok Modern Tazakka menegaskan kembali peran penting pesantren sebagai pusat kaderisasi ulama dan penggerak literasi Islam berbasis turats yang relevan dengan konteks zaman.