RATUSAN KIAI BERKUMPUL DI MPR BAHAS PENGUATAN SDM BANGSA

RATUSAN KIAI BERKUMPUL DI MPR BAHAS PENGUATAN SDM BANGSA

JAKARTA – Lebih dari 350an kiai pengasuh pesantren dari seluruh Indonesia menghadiri silaturahim dan seminar nasional di Gedung MPR RI, Kamis (23/1). Mereka adalah para pengasuh pesantren Salafiyah, Ashriyah dan Muhammadiyah dari wilayah Aceh hingga Papua yang datang memenuhi undangan dari Ketua ASFA Foundation Komjen (Purn) Dr. H. Syafruddin Kambo, M.Si.

Seminar Nasional itu bertajuk “Strategi Penguatan dan Pengembangan SDM Unggul untuk Penguatan Pesantren dan Lembaga Pendidikan Islam Menyongsong Indonesia Emas 2045”. Hadir sebagai pembicara antara lain: Ketua MPR RI H. Ahmad Muzani, Wakil Ketua MPR RI Dr. Hidayat Nur Wahid, Pembina ASFA H. Thimoty, Ketua Baznas Prof. Noor Achmad, Rektor IPB Prof. Arif Satria, Ketum Forum Komunikasi Pesantren Muadalah Prof. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, dan Sekjen FKPM K.H. Lukman Al-Hakim At-Tarmasi, serta Deputi PMK Bappenas Amich Al-Humami, Ph.D.

Seminar yang dimoderatori langsung oleh Ketua DPS ASFA K.H. Anang Rikza Masyhadi, Ph.D juga mendapatkan berbagai masukan pemikiran dari para penanggap diskusi, antara lain: anggota Majelis Masayikh Dr. K.H. Abdul Ghafur Maimun, Ketua LP2M PP Muhammadiyah Dr. Maskuri, Wakil Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Pesantren Dr. K.H. Zulkifli Muhadli, Mantan Rektor UIN Jakarta Prof. Amani Lubis, anggota Komisi VIII DPR RI H. Sudian Noor.

Nampak hadir beberapa tokoh dan cendekiawan seperti H. Mukhlis Hasyim Ketua Lazis ASFA, Ketua PP Muhammadiyah Prof. Syafiq Mughni, Sekjen DMI Dr. Rahmat Ismail, Anggota DPD RI H. Ahmad Mursyid, dan beberapa rektor perguruan tinggi serta guru besar.

Ketua ASFA Foundation Komjen Syafruddin menjelaskan bahwa pembangunan SDM ke depan mesti disiapkan dengan serius dan dikerjakan secara bersama-sama dalam semangat sinergi dan kolaborasi. Ia juga menekankan pentingnya peran lembaga filantropi untuk mendukung gerakan penguatan SDM ini.

Ketua MPR H. Ahmad Muzani mengapresiasi peran dan kontribusi ASFA dalam penguatan SDM di pesantren. Menurutnya, hal ini dapat menjadi benchmark bagi berbagai pihak untuk memikirkan kelangsungan pesantren di masa depan. Ia juga menegaskan bahwa negara akan meningkatkan perhatiannya kepada upaya-upaya semacam ini.

Senada, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid bahwa disamping ada potensi besar pengembangan SDM, juga ada tantangan besar, terutama pada degradasi moral generasi muda bangsa. Judi online dan narkoba, menurutnya adalah dua tantangan paling berat yang mesti kita selesaikan melalui penguatan kerjasama seperti ini.

Sementara itu, Amich memaparkan kebijakan transformatif pembangunan manusia dalam RPJPN 2025-2045. Ia menitikberatkan bahwa salah satu tantangannya adalah pada ketersediaan SDM yang unggul. Maka, keberadaan pesantren sebagai penyedia layanan pendidikan bangsa sangatlah strategis.

Kiai Amal dan Kiai Lukman Tremas, perwakilan dari pesantren ashriyah dan salafiyah sependapat perlunya terus menjalin ukhuwan dan taawun antar pesantren. Menurut keduanya, setelah adanya UU Pesantren 18/2019, maka diharapkan rekognisi, afirmasi dan fasilitasi pesantren dapat lebih dimaksimalkan oleh pemerintah dan semua stakeholder yang terkait, termasuk dunia perguruan tinggi.

Prof. Arif Satria menyoroti peluang dan tantangan bonus demografi Indonesia. Menurutnya, kita perlu belajar dari negara-negara lain yang pernah berhasil menjadikan bonus demografi sebagai momentum kebangkitan teknologi dan kemakmuran ekonomi. Jepang, China dan Korsel adalah diantara negara yang berhasil itu.

Dirinya juga menegaskan bahwa perguruan tinggi perlu membangun mitra dengan pesantren dalam upaya penguatan SDM ini. Hal itulah yang dilakukannya sebagai Rektor IPB dengan memberikan skema Beasiswa Kader Pesantren.

Senada, Kiai Zulkifli menyatakan perlunya pesantren melakukan transformasi menjadi perguruan tinggi pesantren. Sebab, menurutnya, jika pada masa lalu pesantren dianggap telah berkontribusi melalui lulusannya di pendidikan menengah, maka tantangan masa depan pesantren dituntut berkontribusi melalui lulusan di level pendidikan tinggi.

Silaturahim dan seminar para kiai pesantren yang sangat fenomenal itu diakhiri dengan ramah tamah dan perfotoan bersama. @arm