Menteri Media dan Informasi Kabinet Kreatif dan Inovatif OPPM, Ahmad Naufal Aziz memaparkan bahwa media dan jurnalistik di Pondok Modern Tazakka telah mengalami perkembangan yang signifikan sepanjang periode 2024-2025. Hal itu ia sampaikan saat membacakan LPJ Kementeriannya, Sabtu (23/11).
Ia menegaskan bahwa kementerian yang berada di bawah kepemimpinannya ini berperan penting dalam mengelola berbagai platform media pondok, mulai dari YouTube, Instagram, hingga website, dan juga majalah dinding yang menjadi jendela informasi bagi seluruh civitas Pondok Modern Tazakka dan juga masyarakat.
“Keberhasilan yang kami capai ini adalah hasil dari dedikasi dan kerja keras seluruh tim kementerian dan bimbingan para musyrif. Kami bukan hanya sekadar pelaksana tugas di balik layar, tetapi hadir untuk menyampaikan inspirasi dan mendukung visi besar Pondok Modern Tazakka,” ungkap Naufal Aziz dengan semangat.
Menurut Naufal, capaian besar yang diraih kementerian ini adalah meningkatnya jumlah berita yang diunggah di website resmi Pondok Modern Tazakka hingga mencapai 97,5%. Dari 80 berita pada periode sebelumnya, kini jumlahnya menjadi 158 berita.
Ia pun menjelaskan bahwa berita yang paling banyak diminati, menurutnya, adalah tentang kegiatan santri, aktivitas Pimpinan Pondok, dan acara-acara yang ada di Pondok Modern Tazakka. Ia pun mengusulkan agar pengurus selanjutnya menambah rubrik dalam website resmi pondok.
Di sisi lain, meskipun jumlah video yang diunggah di kanal YouTube Tazakka TV mengalami penurunan dari sisi jumlah, yaitu dari 348 video di tahun sebelumnya menjadi 318 video, jumlah subscriber justru mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai 11.070 subscriber, yang meningkat sebesar 1.404 subscriber dibandingkan periode sebelumnya.
“Konten yang kami sajikan, seperti video kegiatan santri dan program unggulan pondok, mendapat respon positif dari penonton. Contohnya video Panggung Gembira 609 yang ditonton lebih dari 14 ribu kali,” tambahnya.
Naufal Aziz juga menyoroti penerbitan majalah dinding Tazakka Post dan An-Nafidzah, yang berfungsi sebagai media literasi bagi santri. “Tazakka Post alhamdulillah bisa terbit sampai 28 edisi dan An-Nafidzah ada 17 edisi”, pungkasnya.
Naufal Aziz juga menyampaikan tantangan yang dihadapi selama masa kepengurusannya, seperti keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dalam editing video dan desain grafis, serta masalah teknis seperti koneksi internet yang sering tidak stabil dan gangguan listrik yang memengaruhi proses editing.
“Meskipun ada tantangan, kami terus berkomitmen untuk memperkuat kaderisasi dan meningkatkan produksi konten, termasuk memperbanyak video tentang kegiatan santri dan perkembangan pondok,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari strategi ke depan, Naufal Aziz berharap kementerian ini akan semakin memperbanyak unggahan berita di website, menambah rubrik yang menampung tulisan dan opini tentang pesantren, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas konten di YouTube. Termasuk menggiatkan wakaf manfaat dan wakaf aset untuk menambah inventaris alat media guna peningkatan produksi konten.