JATTI Adakan Halal Bi Halal Dan Temu Tokoh Bangsa

JATTI Adakan Halal Bi Halal Dan Temu Tokoh Bangsa

JAKARTA- Jaringan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) mengadakan halal bi halal, temu tokoh umat dan bangsa secara virtual, Sabtu 6/6.

Ikut hadir berpartisipasi pada acara tersebut antara lain: Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof. Dr. KH. M. Din Syamsuddin, MA., Waketum Dewan Masjid Indonesia Komjen Pol. (Purn) Drs. Syafruddin, M.Si., Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ph.D., Wakil Kstua Umum MUI Dr. KH. Muhyiddin Djunaidi, MA., Ust. Dr. Abdus Shomad (UAS), Buya Yahya, Dr. KH. Lutfi Fathullah, Dr. Elly Warti Maliki, Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH. Anang Rikza Masyhadi, MA, Ust. Zaitun Rasmin, Prof. Dr. Ahmad Zahro, Dr. Syamsi Ali, Dr. Syafii Antonio, Pengurus Pusat dan 28 Propinsi JATTI, Pengurus PPI, alumni Timur Tengah dan juga disaksikan secara live oleh masyarakat melalui streaming youtube/TV swasta.

Profesor Din Syamsuddin menjelaskan bahwa Indonesia menganut paham wasathiyyat Islam, yaitu Islam garis tengah. Din menegaskan bahwa ukhuwah wathoniyyah (kerukunan bernegara) tidak sekedar dijadikan jargon dan diucapkan saja, namun betul-batul harus menjadi gaya hidup dan dijalankan secara bersama sama.

Anies Baswedan mengapresiasi JATTI sebagai alumni Timur Tengah yang mengambil inisiatif mengadakan acara halal bi halal dan pertemuan tokoh nasional. Menurut Anies, keberlangsungan suatu negara akan terjadi apabila terciptanya rasa keadilan, keadilan menurutnya faktor utama kemakmuran suatu bangsa.
Anies mengajak semua masyarakat Indonesia dengan adanya pandemi Covid-19 agar melompat jauh memanfaatkan teknologi, dan pandai membaca tanda-tanda perubahan pola kehidupan.

Ustadz kondang Dr. Abdus Shomad menjelaskan kriteria negara yang makmur. Menurutnya ciri negara makmur dan berhasil adalah apabila dapat mengayomi seluruh lapisan masyarakat bahkan sampai dengan binatangpun harus mendapatkan perlindungan, serta menjadikan sumber daya alamnya secara total untuk kepentingan rakyat dan bangsanya.

Waketum DMI yang juga Kepala Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW Syafruddin merasa lega dan bahagia karena masjid dan mushola di seluruh Indoneaia sudah dibuka kembali untuk beribadah dengan tetap menggunakan protokol kesehatan. Jenderal purnawirawan polisi tersebut menjelaskan bahwa kegiatan di masjid merupakan modal utama spiritual segala aktivitas masyarakat.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Modern Tazakka Kiai Anang menyampaikan bahwa kontribusi dan peran alumni Timteng di Indonesia sudah terbukti menentukan perjalanan bangsa Indonesia. NU, Muhammadiyah dan ormas lainnya, lembaga pendidikan dlsbnya diwarnai bahkan didirikan oleh para alumni Timteng.

Kiai muda asal Batang menyeru kepada seluruh ormas dan lembaga pendidikan agar melakukan kaderisasi jangka panjang secara terstruktur dan terpola. “Indonesia ini mayoritas adalah umat Islam, maka seharusnyalah kita menjalankan kaderisasi secara bersama sama dengan baik dan terstruktur”, tutupnya.

Ketua Umum JATTI Ferdian Amanda dalam sambutannya menyebutkan bahwa tujuan diadakannya acara adalah sebagai silaturahim tokoh, ketua ormas, pengurus JATTI dan masyarakat.

Amanda menegaskan bahwa JATTI adalah tempat berkumpul dan berkipranya seluruh alumni-alumni dari Timur Tengah, organisasi swasta yang bergerak dalam bidang pendidikan, dakwah, dan sosial kemasyarakatan serta tidak berafiliasi kepada ormas dan partai politik tertentu.

Bertindak selaku moderator adalah alumni Universitas Al-Azhar Fahmi Salim, MA.

www.tazakka.or.id