Tausiyah As-Syaikh Dr. Mahmud Syahatah

Tausiyah As-Syaikh Dr. Mahmud Syahatah

Intisari Tausiyah As-Syaikh Dr. Mahmud Syahatah di Masjid Az-Zaky, Pondok Modern Tazakka.

Senin, 01 Agustus 2016

 

Saya membayangkan mimbar ini ketika di pesawat. Saya membayangkan bahwa saya sudah 10 kali ke sini bersama Syaikh kami Syaikh Rajab. Aku membayangkan wajah beliau ketika melihat wajah-wajah kalian.

Saya melihat poster-poster Syaikh Rajab di setiap sudut di pondok ini. Saya tahu Syaikh Rajab sangat memikirkan pondok ini. Pondok ini mempunyai bagian besar dalam jiwa dan setiap doa Syaikh Rajab.

Meskipun terkadang kami di Damaskus, tetapi saya tahu  bahwa Syaikh Rajab selalu mengikuti dan mencermati progres pembangunan dan perkembangan proses pendidikan di sini melewati whatsapp. Beliau sering mengatakan kepada kami: "Allah akan memberikan lebih besar dari yang kalian targetkan di Tazakka ini". Sungguh, ini merupakan doa seorang Syaikh kepada murid kesayangannya, dan merupakan kabar gembira untuk masa depan Tazakka ini.

Target Syaikh Rajab, Tazakka tidak hanya nasional tapi internasional dan unggul dalam kualitas serta menjadi percontohan untuk pondok-pondok lain.

Saya yakin ruhaniah Syaikh Rajab tidak pergi dari pondok ini. Semoga kita bisa berkumpul dengan orang soleh di surga kelak.

Saya mengerti betapa kalian punya bagian yang sangat penting di hati Syaikh Rajab. Syaikh Rajab sering mengatakan "anakku Anang Rikza" dan "anakku Nizar".

Saya teringat terakhir kali beliau berkunjung ke Indonesia. Ketika itu beliau tidak diizinkan pergi jauh oleh dokter, akan tetapi beliau memaksakan pergi. Kami, para pendamping beliau, sempat heran dengan sikap Syaikh Rajab, mengapa beliau ingin sekali ke Indonesia dalam kondisi kesehatan yang sangat tidak mungkin pada waktu itu?

SubhanalLaah, ternyata setelah sampai di Indonesia dan langsung menuju Tazakka ini, kami baru tahu alasannya. Yaitu, ternyata beliau hanya ingin mengijazahi Syaikh Anang Rikza ini sebagai Syaikhul-Quran wa Ad-Dzikr.

Syaikh Anang Rikza ini selalu berada di hati Syaikh Rajab. Beberapa saat sebelum wafatnya, Syaikh Rajab menitipkan pondok ini kepada Syaikh Muhammad,  Syaikh Mahmud dan Syaikh Adnan yang sekarang ada di sini semua.

Semoga doa orang-orang saleh akan terwujud sepeninggal mereka.

 

Ditranskrip oleh:
M. Saifuna, Lc (tim Media Center Tazakka)